Rai Mantra Tekankan Pariwisata Berkelanjutan Kuatkan Kota Pusaka
(Baliekbis.com), Sebagai kota yang kaya akan warisan budaya menjadikan Denpasar sebagai anggota Jejaring Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Tak hanya itu, ibukota Provinsi Bali ini juga menjadi anggota tetap Organtation World Heritage City (OWHC) bahkan sempat menjadi tuan rumah Konferensi Strategic Meeting Organitation World Heritage City (OWHC) Asia Pasifik pada 2016 lalu. Kali ini, serangkaian pelaksanaan The 3rd Asia-Pasific Regional Conference of the Organization of World Heritage City (OWHC) di China, 28 Oktober-2 November 2018 Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra diundang secara khusus guna membahas sustainable tourism terhadap heritage city.
Turut mendampingi pada kesempatan tersebut delegasi Kota Denpasar yang terdiri atas Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara, Kadisbud, IGN bagus Mataram, Kadispar, MA Dezire Mulyani, Ketua Kelompok Ahli, Prof. Rumawan dan BPPD Kota Denpasar. Dalam pemaparanya, Walikota Rai Mantra menjelaskan bahwa keberadaan Kota Pusaka merupakan salah satu aspek penting kebudayaan dan kearifan lokal yang harus dijaga. Karenanya, Pemkot Denpasar dalam master plan pengembangan smart city telah menyepakati adanya smart heritage. Dimana, seluruh aspek penting Kota Pusaka di Kota Denpasar turut dijaga kelestarianya dan menjadi destinasi wisata baru.
“Pengembangan pariwisata berkelanjutan tentu harus menguatkan kebudayaan yang salah satunya adalah heritage (kota pusaka) yang berkualitas dan metaksu, Pemerataan pengembangan pariwisata tidak hanya tentang investasi, melainkan kreatifitas masyarakat yang dapat menggali potensi sehingga muncul tujuan wisata baru, sehingga semua wilayah dan aspek ekonomi mendapatkan dampak langsung perkembangan pariwisata
Lebih lanjut dijelaskan, saat ini Pemkot Denpasar terus menjaga kelestarian dan pengembangan jaringan kota pusaka. Hal ini diwujudkan dengan pengembangan City Tour yang menyasar pura, puri dan purahita serta situs-situs sejarah lainya. “Kini Heritage City di Kota Denpasar telah berkembang dan akan terus berinovasi guna memberikan nilai tambah terhadap unsur-unsur penunjang heritage city yang salah satunya adalah ekonomi kreatif dalam upaya mendukung pariwisata berkelanjutan yang memberikan kesejahteraan serta meningkatkan kebahagian masyarakat,” jelas Rai Mantra.
Rai Mantra menambahkan, keseluruhan aspek pembangunan di Kota Denpasar yang bermuara pada kesejahteraan rakyat tentu dipengaruhi oleh sektor pariwisata baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dikarenakan sebagian besar pelaku pariwisata bertindak sebagai konsumen. Sehingga mampu mendorong tumbuh kembang sektor pendukung lainya yang tentunya dalam UMKM yang kini jumlahnya di Kota Denpasar telah mencapai 30.840 lebih.
“Intinya kemajuan pariwisata di Bali khususnya di Kota Denpasar yang sebagian besar daya tariknya berada pada pariwisata budaya ini harus kita jaga dan lestarikan bersama dengan tetap konsisten pada pakem dan kualitas, sehingga keberlanjutan pariwisata yang menguatkan budaya kita yang metaksu, serta pembangunan obyek wisata baru berbasis partisipasi masyarakat harus terus didorong, sehingga pertumbuhan di berbagai sektor yang kini telah dirasakan masyarakat terus dapat dimaksimalkan,” pungkasnya.
Sementara, Denish Richard, General Secretary berharap Denpasar dapat menjadi tuan rumah guna memperkuat jaringan kota-kota yang tergabung dalam OWHC di tingkat regional cenference Euro-Asia OWHC 2019 mendatang. Menurutnya, pelaksanaan ini merupakan salah satu upaya penting dalam menyikpai isu dan tantangan heritage tourism sebagai quality taourism, impact to prosperity dan happines secara berkelanjutan.
Hal senada juga disampaikan, Li Yapping, Mayor Of Suzhou City China, sebagai tuan rumah The 3rd Asia-Pasific Regional Conference of the Organization of World Heritage City (OWHC) menyambut baik pembahasan awal dengan Kota Denpasar dalam bidang heritage torism, creatif economic, dan art performance. “Semoga kerjasama ini dapat terlaksana dengan baik dan dapat memberikan kemajuan bagi kedua kota,” ungkapnya. (hms)