Rai Mantra Terima KKN Universitas Warmadewa di Denpasar
(Baliekbis.com), Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Warmadewa kembali mengambil lokasi fokus di Kota Denpasar untuk kedua kalinya. Penyerahan mahasiswa KKN dilakukan secara simbolis oleh Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dewa Putu Widjana yang diterima Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Rabu (1/8) di Graha Sewaka Dharma Lumintang. Penerimaan ini juga bertepatan dengan Hari Rabu sebagai hari wajib penggunaan bahasa Bali di lingkungan Pemkot Denpasar. Secara seremonial penyerahan mahasiswa KKN ini menggunakan Bahasa Bali. Hal ini mendapat apresiasi dari Rektor Universitas Warmadewa, Dewa Putu Widjana yang mengaku ini sebagai langkah penguatan pelestarian Bahasa Bali. “Kali ini kami kembali menyerahkan mahasiswa KKN Universitas Warmadewa di Kota Denpasar,” ujar Widjana. Lebih lanjut dikatakan jumlah mahasiwa yang akan mengikuti KKN di Denpasar sebanyak 392 orang yang dierahkan kepada Pemkot Denpasar dan disebar dimasing-masing kecamatan hingga desa yang ada.
Sementara Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra mengharapkan pelaksanaan KKN Universitas Warmadewa dapat memberikan proses percepatan pembangunan dimasing-masing desa. “KKN Mahasisya Universitas Warmadewa niki nenten mangkin kemanten, nanging sampun memargi ping kalih program,” ujar Rai Mantra saat memberikan sambutan menggunakan Bahasa Bali yang disambut teput tangan para mahasiswa. Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan penyebaran mahasiswa KKN Warmadewa di setiap desa/kelurahan serta didampingi salah satu dosen pembimbing dapat duduk bersama dengan pihak desa/kelurahan setempat untuk membahas permasalahan yang ada. Saat ini perbekel dan lurah memiliki tanggungjawab untuk membangun badan usaha desa, sehingga langkah ini juga telah dilakukan pengkajian masing-masing desa. Disamping itu pemasalahan pembangunan fisik telah berjalan disetiap desa, namun juga program non fisik dapat dilakukan pembahasan bersama lewat program KKN ini. Mahasiswa KKN diharapkan dapat nantinya melahirkan satu program dalam peningkatan usaha ekonomi desa. Seperti di kawasan Kecamatan Denpasar Utara yang memiliki potensi pertanian dapat dibahas dalam setiap pertemuan program KKN di desa setempat.
Dari melihat potensi tersebut dapat meningkatkan nilai tambah dibidang pertanian dikawasan tersebut. Hal ini dicontohkan Rai Mantra dalam peningkatan nilai tambah pengolahan bahan baku minuman tuak menjadi gula pasir. Disamping itu di Denpasar Utara juga terdapat usaha peternakan, yang terus melakukan peningakatan nilai tambah dengan menghasikan telur asin. “Masing-masing desa telah memiliki maaping potensi yang ada, sehingga kerjasama program KKN ini dapat meningkatkan potensi desa dengan melakukan perencanaan potensi desa dan bermuara pada nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Rai Mantra. (pur)