Raih Dana Hibah dari DBS Foundation, Komerce Kurangi Pengangguran Pemuda Desa dengan Dorong Pertumbuhan UMKM
(Baliekbis.com), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pendongkrak perekonomian di Indonesia dengan kontribusi yang cukup signifikan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mencatat bahwa UMKM menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) lebih dari 60 persen, dan hingga April 2020, penjualan daring meningkat hingga 480 persen dibandingkan Januari 2020. Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) pun pada tahun 2018 menyatakan terdapat 64,2 juta pelaku UMKM atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia, di mana daya serap tenaga kerja UMKM mencapai 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.
Potensi gemilang tersebut turut menggerakkan berbagai kalangan untuk memajukan UMKM, seperti yang dilakukan oleh Komerce, wirausaha sosial yang fokus pada penyelesaian masalah pengangguran di Purbalingga, Jawa Tengah. Komerce melatih para pemuda di desa untuk memiliki keterampilan khusus yang dibutuhkan di ranah e-commerce dan menyalurkan mereka ke UMKM mitra yang membutuhkan tenaga kerja kompeten. Hingga saat ini, Komerce telah dipercaya oleh sebanyak 789 mitra UMKM di seluruh Indonesia, telah melatih lebih dari 1.300 pemuda desa, dan mendistribusikan 700 alumni ke berbagai UMKM.
“Hingga saat ini, kami melihat masih banyak UMKM di daerah-daerah yang berpotensi untuk meningkatkan perekonomian bangsa dengan berkarya di e-commerce. Akan tetapi, mereka perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan mumpuni, serta akses ke perekrutan tenaga kerja berkualitas yang dibutuhkan oleh UMKM. Oleh karena itu, kami hadir untuk memberikan solusi bagi UMKM maupun calon tenaga kerja dengan memanfaatkan digitalisasi, di mana semua proses dilakukan secara online melalui aplikasi Komerce,” ujar Nofi Bayu Darmawan, Chief Executive Officer Komerce.
Melalui aplikasi Komerce, para pelaku UMKM cukup melakukan perekrutan dan penggajian karyawan secara online dan Komerce akan membebankan biaya admin kepada para pelaku UMKM ketika menggaji karyawannya. Adapun tenaga kerja yang disediakan Komerce akan bergerak di ranah data input, social media, customer service dan beberapa ranah lainnya. Dengan bantuan biaya admin tersebut, Komerce dapat mengembangkan bisnisnya dan menciptakan dampak positif. Hadirnya aplikasi Komerce juga dapat menekan biaya operasional UMKM. Pasalnya, pelaku usaha tidak perlu memiliki kantor fisik untuk menjalankan bisnisnya sehari-harinya. Karyawan dapat bekerja secara remote dan pelaku usaha dapat mengevaluasi karyawan secara online.
Dalam upaya untuk mengembangkan jangkauannya ke lebih banyak wilayah di Indonesia, Komerce mengikuti ajang DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant 2020. Program dana hibah DBS Foundation ini sebagai upaya dari Bank DBS Indonesia untuk membantu para wirausaha sosial dapat megembangkan usahanya sekaligus menerima bimbingan dalam membangun ketahanan bisnis mereka. Setelah melalui seleksi dan bertanding dengan lebih dari 800 wirausaha sosial lainnya dari seluruh Asia, Komerce berhasil terpilih sebagai penerima dana hibah yang mewakili Indonesia di tahun 2020.
“Pada tahun 2020, kami memperoleh dana hibah dari DBS Foundation dan memanfaatkan pendanaan tersebut untuk memperluas jangkauan Komerce serta mengembangkan sistem e-learning kami. Dana tersebut telah kami alokasikan untuk ekspansi ke Kecamatan Berbah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sana, kami telah melakukan pelatihan puluhan siswa dalam bidang Admin Marketplace dan beberapa di antara mereka telah direkrut oleh UMKM. Menjadi bagian dari keluarga DBS merupakan kebanggaan bagi kami. Harapannya, kami bisa terus memperluas jangkauan dan memberikan dampak sosial yang positif dengan melatih lebih banyak lagi pemuda di Indonesia,” jelas Bayu.
Dengan dana hibah yang diberikan oleh DBS Foundation, Komerce melakukan ekspansi dengan dua cara, yaitu dengan membuka pusat pelatihan pemuda di desa-desa lain termasuk di Berbah, dan menginisiasi Kampus Komerce, pusat edukasi online bagi para pemuda di Indonesia untuk mempelajari kurikulum pekerjaan di e-commerce, seperti Customer Service, Copywriter, Online Advertiser, Social Media Admin, Content Creator, Marketplace Admin, Transaction Data Input, dan masih banyak lagi.
Selain mendapatkan dana hibah, Komerce juga mendapatkan pelatihan melalui program “Done in a Day”, sebuah kegiatan volunteering inisiasi Bank DBS Indonesia yang memanfaatkan teknologi untuk berbagi pengetahuan dengan para wirausaha sosial di seluruh Indonesia. Dilaksanakan pada di kuartal kedua tahun ini, Komerce dimentori langsung oleh staff Bank DBS Indonesia, khususnya tim Technology and Operations (T&O), mengenai cara membangun insight yang kuat untuk mengetahui platform apa yang bisa digunakan untuk memperoleh data-data dan cara mengolahnya. Sehingga, diharapkan data-data tersebut dapat digunakan Komerce untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bisnis.
“Bank DBS Indonesia berkomitmen menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, dengan menciptakan dampak sosial yang positif bagi masyarakat. Salah satunya dengan memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi para wirausaha sosial. Kami senang dapat berkontribusi mempercepat akselerasi bisnis mereka untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial serta berkontribusi positif bagi terciptanya lapangan pekerjaan. Seperti Komerce, kami berharap akan ada lebih banyak lagi wirausaha sosial yang hadir, tumbuh dan berkembang,” ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications, PT Bank DBS Indonesia.
DBS Foundation merupakan yayasan pertama di Singapura yang didedikasikan untuk mendukung dan mengembangkan wirausaha sosial di negara-negara di mana Bank DBS beroperasi (Singapura, Hongkong, Taiwan, Tiongkok, India, dan Indonesia), salah satunya melalui program DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant Programme. Senantiasa membangun reputasi kuat selama bertahun-tahun, program yang pendaftarannya ditutup per 30 Juni 2021 ini berhasil menarik lebih dari 600 pendaftar. Hingga saat ini, DBS telah membina lebih dari 640 wirausaha sosial di kawasan melalui berbagai cara, termasuk pendanaan hibah dan bentuk dukungan modal lain, bootcamp, dan masterclass, serta peluang jaringan, dan terus berupaya mengembangkan ekosistem wirausaha sosial yang lebih kuat.
Menjadi bank yang digerakkan oleh tujuan yang berkesinambungan merupakan DNA dari Bank DBS Indonesia. Oleh karena itu, Bank DBS terus berinovasi untuk menjadi bank yang mengedepankan keseimbangan antara ekonomi, sosial serta lingkungan (Economy, Social, Governance-ESG). Upaya tersebut dilakukan Bank DBS Indonesia atas kesadaran akan perannya sebagai lembaga keuangan yang menjalankan bisnis yang berkelanjutan bagi generasi masa depan dan lingkungan hidup. Hal tersebut juga diimplementasikan melalui layanan perbankan yang terdepan dan terpercaya, serta dikurasi sesuai dengan kebutuhan nasabah yang seiring dengan perkembangan teknologi. Bank DBS Indonesia juga menginisiasi gerakan #MakanTanpaSisa dalam kampanye “Towards Zero Food Waste”, guna mengedukasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah makanan. Melalui upaya tersebut, Bank DBS Indonesia berharap dapat menciptakan dunia yang lebih baik. (ist)