Rakerda I PPS Kertha Wisesa, Gus Adhi: Jaga Keseimbangan Rohani dan Prestasi
(Baliekbis.com), Rapat Kerja Daerah I Perguruan Pencak Silat (PPS) Kertha Wisesa Wilayah Bali Tahun 2018 digelar, Kamis (20/12) di Inna Heritage Denpasar. Rakerda yang dihadiri puluhan peserta serta tokoh dari seluruh Bali ini dibuka Ketua Umum PPS Kertha Wisesa Bali A.A.B. Adhi Mahendra Putra yang akrab disapa Gus Adhi.
Rakerda pertama ini terbilang istimewa selain karena baru digelar pertama kalinya juga menghasilkan kesepakatan “Salam Kerta Wisesa” yang baru dan menyiapkan buku dasar jurus yang akan disosialisasikan, sehingga ada acuan yang mendasar dalam pengembangan kegiatan yang dilakukan.
“Namun yang tak kalah penting dari rakerda ini kita juga sepakat untuk memajukan PPS Kertha Wisesa bisa lebih meningkat prestasi serta spiritual,” jelas Gus Adhi yang juga Anggota Komisi IV dari Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini. Rakerda yang mengusung tema “Melalui Rakerda Kita Tingkatkan Soliditas Organisasi Untuk Mencapai Prestasi Puncak” ini.
diharapkan bisa menghidupkan kembali nilai kerohanian/spiritual yang ada di PPS Kertha Wisesa Bali yang belakangan ini mulai menurun karena lebih menonjolkan untuk mengejar prestasi. Untuk itu setelah rakerda yakni di tahun 2019, pihaknya menargetkan ada kegiatan yang bisa digelar, minimal setiap tiga bulan di tingkat cabang, enam bulan sekali di tingkat provinsi dan setiap tahun di tingkat nasional.
Rakerda merupakan forum pertemuan Anggota Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa Wilayah Bali untuk mengevaluasi, menetapkan kebijakan dan rencana kerja organisasi. Dalam rakerda yang dihadiri pula sejumlah sesepuh dan pendekar PPS Kertha Wisesa ini sempat disinggung pembentukan Dewan Guru dan Guru Besar PPS Kertha Wisesa. Menurut Gus Adhi, hal itu akan dibuatkan kerangka acuannya. Disepakati akan dibentuk tim perumus berjumlah 9 orang.
Gus Adhi juga menekankan pentingnya upaya melahirkan pelatih serta wasit, kenaikan ikat pinggang, dan pelaksanaan evaluasi. “Kita akan terus meningkatkan jurus, kemampuan fisik, dan mengasah kekuatan rohani sehingga atlet betul-betul memaknai secara utuh rohani dan jasmani, bagaimana yang tersirat atau yang diisyaratkan oleh leluhur terkait dengan jurus-jurus dasar Cimande yang dilaksanakan dalam kaitannya melakukan olahraga, olah fisik, dan juga olah keterampilan,” ujar Ketua SOKSI Bali asal Kerobokan Badung ini. (bas)