Rakyat Bali Menantikan Pemimpin yang Bersih
(Baliekbis.com), Program Nawacandra yang sejatinya melanjutkan dan menyempurnakan program Bali Mandara merupakan suatu langkah yang positif dan kondusif bagi kemajuan pembangunan Bali yang sejahtera lahir dan batin.
Nawacandra mengedepankan pemberdayaan ekonomi banjar, cerminan penguatan ekonomi rakyat sebagai basis demokrasi ekonomi yang bersumber pada Sistem Ekonomi Pancasila. Perekonomian Bali oleh para pendahulu kita telah dipancangkan pada tiga pilar utama meliputi sektor pariwisata budaya sebagai motor penggerak utamanya didukung oleh sektor pertanian dan sektor industri kerajinan rakyat (industri kreatif). Namun walaupun senyatanya dalam ketiga pilar tersebut sudah tersirat diperlukan adanya kegiatan seperti sektor perdagangan dan sektor keuangan. Seyogianya perlu dipertegas ada lima pilar yang harus diapresiasikan sebagai tulang punggung atau inti untuk memajukan perekonomian Bali ke depan.
Menjadikan kelima pilar seperti sektor pariwisata budaya, sektor pertanian, sektor industri kerajinan rakyat (home industri atau industri kreatif), sektor perdagangan dan sektor keuangan sebagai basis ekonomi yang memegang peranan penting sebagai ujung tombak yang harus diberdayakan dan diapresiasikan. Sejalan dengan pergerakan ekonomi kerakyatan yang berbasiskan dan menjungjung tinggi azas-azas demokrasi ekonomi agar berkemampuan semua pihak mendapatkan kesempatan yang sama utamanya kepada segenap masyarakat di banjar-banjar memiliki dan memperoleh peluang yang dominan berpartisasi dalam kegiatan ekonomi. Sebagaimana yang diharapkan yang juga harus diwujudkan dan diapresiasi serta diinovasi secara berkelanjutan agar tercipta secara merata dan berkeadilan.
Jangan sampai demokrasi ekonomi menjadi mahal di mata masyarakat, agar supaya masyarakat banjar menjadi kuat dan berkemampuan dalam ekonomi dalam mengapresiasi kehidupan beryadnya dan mengajegkan eksistensi budaya sesuai dengan philosopi Catur Purusa Arta. Dengan demikian ke depan harus diupayakan semua eleman masyarakat memiliki kesempatan terlibat dalam berbagai aktivitas ekonomi. Selaras dengan pergerakan aktivitas ekonomi tidak didominasi oleh segelintir pemilik modal bahkan jangan sampai tercipta oligarki dalam perekonomian Bali. Harusnya secara keseluruhan banyak ruang aktivitas ekonomi bisa dikuasai dan dimanfaatkan oleh masyarakat di banjar-banjar.
Dalam hal ini pemerintah Bali ke depan sebagaimana program ekonomi Rai Mantra-Sudi Kerta dengan Nawacandra-nya bila dipilih oleh rakyat Bali akan mengembangkan sebuah perekonomian yang menjungjung tinggi ekonomi kerakyatan dengan mengapresiasi azas-azas demokrasi melalui memberdayakan ekonomi banjar sebagai basis demokrasi ekonomi patut diapresiasi. Sehingga diharapkan mampu memberikan kesempatan yang sama kepada segenap masyarakat Bali berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi. Betapa pentingnya ekonomi kerakyatan yang mengedepankan demokrasi ekonomi sebagai fundamental perekonomian Bali.
Secara ideal harus mampu memenuhi harapan rakyat akan sebuah sistem ekonomi yang berkeadilan sekaligus memberikan ruang yang lebih luas bagi pengembangan kehidupan yang sejahtera lahir batin (moksartham jagadhita ya ca iti dharma) bagi mayoritas rakyat Bali. Harus dihindarkan dan jangan sampai membuat kebijakan-kebijakan yang berpihak hanya kepada segelintir orang, yang pasti akan memunculkan dampak buruk dan negatif bagi sebagian besar rakyat atau jangan sampai menciptakan semakin melebarnya jurang ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin.
Ekonomi kerakyatan harus mengutamakan semangat kerjasama berdasarkan asas kekeluargaan, menjadikan lebih mudah dalam pencapaian tujuan secara beradab dan berkeadilan. Dengan merujuk pada ekonomi yang dominan untuk sebagian besar rakyat Bali yang menggeluti usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang pada umumnya masih tergolong ekonomi lemah, yang bercirikan pengelolaan secara tradisional dengan modal yang terbatas tenaga kerja dari lingkungan keluarga dengan teknologi yang seadanya.
Tidak seperti ekonomi konglomerat yang sifatnya kapitalistik yang berorientasi pada pencapaian keuntungan yang semaksimal mungkin dengan cara apapun kalau perlu dilakukan dengan cara bersaing yang tidak sehat dan saling mematikan. Maka figur Mantra dan Sudikerta sudah terbukti mampu menerapkan dan memperkuat demokrasi melalui ekonomi rakyat sehingga benar-benar mampu menghasilkan pemerintahan yang bersih dan didukung oleh partisipasi rakyat yang efektif mengkomunikasikannya sesuai dengan kepentingan dan kehendak rakyat Bali.
Mampu mewujudkan demokrasi yang sehat dan pemerintahan yang bersih demi penguatan ekonomi rakyat sebagai basis demokrasi ekonomi. Dengan mengedepankan kejujuran dan integritas yang tinggi Mantra dan Kerta pembangunan Bali telah berjalan ke arah yang dikehendaki rakyat Bali tanpa sampai berurusan dan mendapatkan panggilan KPK. Bahkan ke depan dengan Nawacandra sekaligus melanjutkan dan menyempurnakan program Bali Mandara merupakan suatu langkah yang positif dan kondusif bagi kemajuan pembangunan Bali yang sejahtera lahir dan batin (moksartham jagadhita ya ca iti dharmah). *IB Kade Perdana, Pengamat Ekonomi dan Perbankan