Ramia: Penting Tata Kelola Arak
(Baliekbis.com), Produksi arak tak mungkin dihentikan. Sebab minuman beralkohol tinggi itu juga dibutuhkan warga sebagai pelengkap sarana upacara.
“Arak juga menjadi salah satu sumber mata pencaharian sebagian warga secara turun temurun. Jadi tak mungkin dihentikan produksinya,” ujar pelaku pariwisata yang juga salah seorang tokoh masyarakat asal Karangasem Made Ramia Adnyana, Minggu (27/1).
Menurut Ramia yang juga GM Hotel Sovereign Tuban ini, upaya mengalihkan profesi sebagian warga dari memproduksi arak juga tak bisa dilakukan spontan. Sebab ini sudah menjadi bagian dari pendapatan keseharian warga. “Solusi jangka pendek adalah mengatur tata keloka arak ini agar bisa memberi dampak positif banyak pihak,” jelas Ramia. Produk ini kalau dikemas dengan baik dan sesuai standar bisa masuk hotel dan restoran. Kebutuhan minuman sejenis cukup tinggi,” jelas Caleg DPRD Bali Dapil Karangasem nomor urut 3 dari PDI Perjuangan ini.
Untuk itu peran pemerintah dan pihak terkait lainnya sangat penting agar produk ini bisa menjadi mata pencaharian yang menjanjikan. Menurut Ramia, pemerintah bisa membantu dari sisi teknologi agar produk yang dihasilkan berkualitas dan memenuhi standar.
“Juga distribusinya agar tepat sasaran sehingga terkontrol,” terang Ramia. Masyarakat saat ini menunggu aturan sehingga tak takut dikejar-kejar. “Ini kan mata pencaharian masyarakat kecil. Jadi perlu ada campur tangan sehingga produk industri kecil ini bisa tersalurkan,” tegasnya. Diakui bahan baku untuk arak ini, juga bisa untuk produk lainnya seperti gula semut yang juga bernilai ekonomis tinggi. Ke depannya kalau gula semut bisa dikembangkan tentu bisa menggantikan gula putih yang selama ini banyak diimpor. (bas)