Ratusan Tokoh Dadia di Karangasem Siap Menangkan Koster-Ace
(Baliekbis.com), Sebanyak 150 tokoh masyarakat yang mewakili kelompok Dadia dan desa adat se-Kabupaten Karangasem menyampaikan aspirasi kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace).
Ratusan tokoh itu mendatangi Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karangasem. Selain menyampaikan aspirasi, mereka juga menyatakan dukungan dukungan kepada Wayan Koster dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni 2018. Tak hanya itu, ratusan tokoh masyarakat itu juga mendoakan agar Wayan Koster terpilih pada pesta demokrasi lima tahunan di Pulau Dewata.
Ada beberapa hal yang disampaikan oleh mereka. Salah satunya diutarakan oleh tokoh masyarakat Desa Pakraman Gegelang, Mangku Artha. Sejauh ini, desanya masih memiliki persoalan wantilan dan perbaikan pura desa. “Kami memiliki persoalan dalam hal pengadaan wantilan dan pura desa,” ujarnya, Senin (16/4). Begitu juga dengan Banjar Panggung, Desa Gegelang.
Tokoh masyarakat Banjar Panggung, Wayan Saba menuturkan, hingga kini banjarnya belum memiliki dana untuk membangun wantilan dan pura. Dulu, semasa pilkada, banjarnya pernah dijanjikan pengadaan wantilan dan pembangunan pura. “Tapi sekarang setelah terpilih dihubungi saja sulit,” kata dia. Ia percaya Koster merupakan figur yang konsisten dengan apa yang diucapkannya. Untuk itu, ia berharap penuh kepada kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PKB dan PPP untuk bisa mewujudkan apa yang menjadi aspirasi warga banjar yang dititipkan kepadanya untuk disampaikan kepada Wayan Koster.
Menjawab hal itu, Koster mengucapkan terima kasih atas kepercayaan, dukungan dan doa yang dihaturkan oleh warga untuk dirinya. “Terima kasih sudah didukung dan doakan dengan amat tulus. Harapannya akan saya perjuangkan segera,” tutur Koster.
Ia menjabarkan, persoalan wantilan, pura, sarana perlengkapan banjar seperti gong dan gamelan memang menjadi fokusnya dalam program kerja prioritas yang dibalut dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “Pengadaan gong, gamelan, wantilan dan pura memang menjadi program saya dalam konteks adat, budaya, agama, seni dan tradisi,” katanya.
Bagi banjar atau desa yang sudah memiliki wantilan dan ingin diperbaiki, Koster memberi kesempatan seluas-luasnya hal itu dilakukan. “Yang sudah punya wantilan tapi sudah rusak atau mau diperbaiki, oke kita rehab atau buatkan yang baru. Yang belum punya dan mau buat, ayo kita realisasikan,” tuturnya.
Jika terpilih kelak, nantinya Koster akan membuatkan petunjuk teknis penggunaan anggaran bantuan yang dikucurkan kepada 1.488 desa adat. Juga, akan dibuatkan tim khusus yang membantu perangkat desa membuat proposal pengajuan anggaran. “Seperti yang saya lakukan di DPR RI saat pengadaan wantilan, pura dan gong, saya buatkan tim khusus yan membantu. Jadi perangkat desa tinggal memberikan data saja. Saya komitmen untuk persoalan wantilan, gong, gamelan dan pura. Semasa DPR RI saja hal itu sudah saya lakukan, apalagi jadi gubernur, tinggal teken saja. Jangan khawatir, saya komitmen untuk hal itu,” papar dia.(lit)