Rektor ITB STIKOM Bali Lepas Mahasiswa yang Mengikuti Program Kuliah sambil Kerja di Jepang

(Baliekbis.com), Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan melepas salah seorang mahasiswanya, I Wayan Wisnu Wicaksana untuk mengikuti program kuliah sambil kerja di Jepang menggunakan visa kerja atau tokutei ginou.

Acara pelepasan yang digelar di kampus pusat ITB STIKOM Bali Renon, Sabtu (18/01/2025) ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si.,Ak.,C.A., Direktur Kampus Abiansemal Dr. Abiza Hafidz, Direktur Politeknik Nasional Denpasar I Wayan Gede Narayana, S.Kom., M.Kom., perwakilan kampus Jimbaran, perwakilan Koperasi Arsa Winala Sedana, Direktur PT Mitra Bisnis Ciptakarya Yuzar Hilmi, dan Wakil Direktur LPK Darma Mega Devia In Baliani,S.Kom.,M.Kom.

Rektor Dadang Hermawan dalam sambutannya mengatakan, program kuliah sambil kerja di Jepang ini adalah terobosan STIKOM Bali Group untuk membantu mahasiswa yang secara ekonomi masih kekurangan biaya kuliah.

Melalui program ini mahasiswa bisa membiayai kuliahnya dan secara bersamaan mendapat penghasilan sehingga bisa membantu ekonomi keluarganya.

“Kami di ITB STIKOM Bali dan grup banyak sekali menerima permohonan beasiswa. Tiap tahun, dari 1.500 mahasiswa baru hampir 500 orang mengajukan permohonan beasiswa, sementara beasiswa yang kami terima dari pemerintah seperti KIP Kuliah terbatas, hanya 50 – 75 orang. Sisanya kami tetap akomodir dengan syarat kami berikan beasiswa tapi mahasiswa tersebut harus mau kerja di luar negeri, baik melalui magang atau visa kerja, dan selama di luar negeri mahasiswa tersebut tetap dapat mengikuti kuliah secara online dengan dosen dari STIKOM Bali,” terang Dadang Hermawan.

Meski begitu Dadang Hermawan tetap mewanti-wanti para kandidat bahwa untuk ke luar negeri tidaklah mudah. Selain persaingan di antara para kandidat karena banyaknya mahasiswa yang ingin keluar negeri, juga persoalan visa yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun karena itu kewenangan negara yang bersangkutan.

“Salah satu mahasiswa kami sudah 7 kali ikut interview magang gak dapat-dapat sampai dia lulus kuliah dan kerja di Stikom Bali. Nah sekarang makin banyak lembaga yang kerja sama dengan kami sehingga makin terbuka peluang ke Jepang, baik melalui magang maupun visa kerja. Sepanjang tahun 2024 banyak perusahaan Jepang datang ke kami untuk kerja sama,” sebutnya.

Dadang Hermawan memaparkan, sebelumnya melalui salah satu unit usahanya yakni LPK Darma, ITB STIKOM Bali dan Univeritas Teknologi Bandung sudah mengirim sekitar 700 mahasiswa ke Jepang menggunakan visa magang.

“Biasanya setelah magang 3 tahun, barulah mereka pindah ke visa kerja. Berbeda dengan Wayan Wisnu Wicaksana yang kami berangkatkan ke Jepang dengan visa kerja setelah kami menjalin kerja sama dengan PT Tsubasa International sebagai lembaga penyalur di Jepang,” tutur Dadang.

Dadang mengatakan banyak manfaat yang didapat mahasiswa kuliah di luar negeri. “Dan itu sudah terbukti, yang sudah pulang ke Indonesia ada yang bawa uang ratusan juta, dapat pengalaman juga di sana dapat wawasan internasional,  networking dan budaya kerja yang produktif.

Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar Ida Bagus Dharmadiaksa dalam arahannya menambahkan, ketika mendirikan ITB STIKOM Bali 22 tahun lalu pihak yayasan berkomitmen menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, baik kemampuan akademiknya maupun soft skill-nya.

“Karenanya apapun program yang dijalankan rektor untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa pasti kami dukung,” tegas Dharmadiaksa.

Dharmadiaksa mengingatkan agar selama di Jepang jangan melanggar aturan, tunjukkan kinerja terbaik dan jaga nama baik kampus. “Ingat berdoa kepada yang di Atas, jaga etika dan moral,” pesannya.

PIC Program Kuliah Kerja di Jepang Rahman Sabon Nama dalam laporannya mengatakan, angkatan pertama tahun 2024 sebanyak 31 orang. Wayan Wisnu Wicaksana berangkat lebih cepat karena dia sudah memiliki kemampuan Bahasa Jepang Level N-3, sehingga dia hanya membutuhkan sertifikat keterampilan kerja.

“Sisanya, 10 orang sudah lulus JFT N-4 dan sedang menunggu hasil test SSW sehingga diharapkan berangkat ke Jepang bulan April 2025. Dua orang lagi sudah lulus interview magang dan akan masuk Jepang pada bulan Mei 2025,” terang Rahman Sabon Nama.

Presiden Direktur PT Tsubasa International Mr. Yoshiyuki Kyomoto melalui zoom dari Yokohama, Jepang, sangat mengapresiasi acara pelepasan Wayan Wisnu Wicaksana ini. Dia mengaku sudah berbicara dengan banyak perusahaan Jepang tentang program ITB STIKOM Bali yang mendorong mahasiswanya kuliah sambil kerja di Jepang dan mendapat sambutan yang baik dari pengusaha Jepang.

“Besok (19 Januari 2025-red) saya akan ke Bali, mempersiapkan kandidat. Karena pada awal Februari 2025 banyak perusahaan Jepang yang akan ke Bali melakukan interview dengan para kandidat untuk berbagai pekerjaan sesuai kebutuhan di Jepang,” kata Yoshiyuki Kyomoto melalu penerjemah Sensei Lasmaria Magdalena.

Mr. Yoshiyuki mengatakan Wayan Wisnu akan kerja di sebuah hotel di Osaka. Wayan dinilai pintar sehingga diyakini bisa menikmati pekerjaan, kuliah dan suasana Jepang. Banyak perusahaan di Jepang yang ingin rekrut talenta Indonesia. Ia berharap mahasiswa bisa ikuti jejak Wayan di Jepang.

Wayan Wisnu Wicaksana dalam testimoni menerangkan, kemampuan berbahasa Jepang Level N-3 diperoleh ini karena sebelumnya pernah kuliah Bahasa Jepang di Okinawa kemudian melanjutkan kuliah di Kagoshima University.

“Tapi begitu Covid 19, saya terpaksa pulang ke Bali. Setelah bekerja beberapa tahun, lalu tahun 2024 saya mendaftarkan diri di STIKOM Bali kelas percepatan, setelah kuliah baru saya tahu ada program ini dan segera mendaftarkan diri agar bisa diberangkatkan ke Jepang. Terima kasih kepada LPK Darma, STIKOM Bali, PT Tsubasa, PT MBC dan Koperasi LPD Bali, yang telah membantu keberangkatan saya ke Jepang,” terang Wisnu Wicaksana, pria asal Desa Tamblang, Buleleng, yang dalam acara ini hadir bersama kedua orangtuanya. (ist)

Leave a Reply

Berikan Komentar