Reses Dr. Mangku Pastika: Kembangkan Pertanian yang Dibutuhkan Orang Bali
(Baliekbis.com),Pelaku usaha tani diminta tak terlalu berorientasi ekspor dalam berproduksi. Sebab pasar (lokal) Bali sesungguhnya sangat besar dan potensial.
“Kembangkan saja produk-produk yang dibutuhkan dan disukai orang Bali pasti hasilnya bagus. Dengan penduduk dua juta lebih saya yakin apa yang dihasilkan petani akan terserap,” ujar Anggota DPD RI Dr. Mangku Pastika,M.M. saat Reses yang dikemas dengan tema “Prospek Agribisnis: Kini dan Nanti” melalui Vidcon, Jumat (23/10).
Kegiatan reses “Mangku Pastika Menyapa” yang dipandu Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja, bersinergi dengan kegiatan di ALC (Agro Learning Center) dimana Mangku Pastika juga memberi motivasi kepada para peserta Agripreneurship yang mengikuti workshop.
Di awal paparannya, mantan Gubernur Bali dua periode ini mengaku cita-citanya dari dulu memajukan pertanian. Karena budaya agrikultur itu menyebabkan banyak orang tertarik dengan Bali sehingga pariwisatanya berkembang.
Dengan adanya pandemi Covid-19, Mangku Pastika menilai ini sebagai momen yang tepat untuk kembali menggarap sektor pertanian setelah pariwisata terpuruk.
Namun diingatkan dalam berusaha tani, agar dikaji dengan baik, jangan asal tanam dan bisa berproduksi. “Lihat apa maunya orang Bali. Jangan tanam sayur brokoli sebab tak banyak peminatnya,” ujar Mangku Pastika mencontohkan.
Mantan Kapolda Bali ini juga mengajak peserta workshop di ALC dalam mengembangkan usahanya memperhatikan masalah waktu. “Jangan waktunya dihabiskan untuk menanam, lantas kapan mengolahnya,” ujarnya.
Sejumlah peserta workshop yang sebagian mantan pekerja yang di-PHK mengaku akan mengolah hasil pertanian seperti jagung untuk menjadi es krim, nuget, dll.
Peserta sebelumnya diberi perbekalan tentang pembibitan, penanam hingga pengolahan oleh Ketua HKTI Bali Prof. Suparta dan Dosen Warmadewa Dewa Sudirta. Dalam workshop antara lain dihasilkan eskrim dari jagung, buah naga,dll yang dari segi cita rasa dan penampilan cukup bagus.
I Made Sukarmawan mantan pekerja kapal pesiar dan Tia yang juga mantan karyawan mengaku sangat optimis bisa mengembangkan usaha setelah mengikuti workshop.
“Saya akan berusaha kecil-kecilan dulu sambil mendampingi anak belajar di rumah,” ujar Tia menyampaikan kesannya kepada Mangku Pastika. Sukarmawan juga mengatakan akan tanam jagung dan hasilnya diolah jadi makanan.
Melihat semangat tersebut, Mangku Pastika tetap mengingatkan agar dalam berusaha tetap memperhatikan aspek bisnisnya.
“Harus dihitung sebab bisnis itu ada modal, pasar, juga untung dan rugi,” ujarnya seraya mengingatkan workshop harus langsung diikuti praktik. “Jangan workshop terus, seminar terus menerus gak ada gunanya kalau tak ada praktik,” tegasnya. Dalam workshop juga hadir dari Dinas Pertanian Kota Denpasar dan BRI yang akan memfasilitasi modal usaha. (bas)