Reses Dr. Mangku Pastika, M.M.: BPD Diminta Pertahankan Prestasi dan Tingkatkan Pelayanan kepada Masyarakat
Bank BPD Bali perannya bukan hanya berkontribusi bagi UMKM, masyarakat juga daerah. Saat saya jadi Gubernur, banyak dana yang bisa masuk ke kas daerah termasuk devidennya dari BPD. Ini besar sekali manfaatnya dalam membantu warga (miskin). Seperti program bedah rumah, dll.
(Baliekbis.com), Di tengah banyak dunia usaha termasuk lembaga ekonomi mengalami kesulitan, PT BPD Bali justru masih
tumbuh dan mampu meningkatkan kinerjanya. “Karena itu saya minta BPD bisa terus mempertahankan prestasi yang sudah dicapai dan tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat agar bisa meningkatkan kesejahteraannya melalui kegiatan usaha,” ujar Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat acara reses bertempat di Kantor PT BPD Bali, Jumat (21/10).
Penyerapan aspirasi dan dialog dengan tema “Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2021 tentang APBN Meliputi Pengawasan Dana Pinjaman KUR, Pembiayaan Ultra Mikro dan Lainnya” dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara dihadiri narasumber Pimpinan PT. BPD Bali yang diwakili Direktur Kredit Made Lestara Widiatmika dan staf.
Lestara dalam kata pengantarnya menjelaskan bank daerah yang berdiri tahun 1962 ini terus bertumbuh. Bahkan di tengah masa sulit akibat pandemi Covid-19 hingga kini, kinerja BPD tumbuh signifikan. “Kredit tumbuh 8 persen dan aset hingga kini mencapai Rp30 triliun lebih,” jelasnya.
Dijelaskan, kepemilikan saham saat ini terbesar Badung diikuti Provinsi, Denpasar, Buleleng dan Karangasem. Diakui meski pariwisata yang menjadi andalan Bali mulai bertumbuh namun belum begitu signifikan pengaruhnya. Dampak perang (Rusia-Ukraina), inflasi yang masih tinggi dan beberapa negara yang melakukan lockdown, masih mempengaruhi pemulihan ekonomi (Bali).
Terkait KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang terdiri dari KUR Super Mikro, KUR Mikro dan KUR Kecil dijelaskan dari RTP KUR 2022 sebesar Rp1,21 triliun hingga September ini terealisasi Rp1,031 triliun untuk 7.882 debitor. Penyaluran KUR terbanyak di perdagangan besar dan eceran 52 persen, akmamin (17 persen), pertanian (12 persen), jasa kemasyarakatan (6 persen) dan industri pengolahan 5,9 persen. Lestara menambahkan dalam situasi yang belum pulih ini pihaknya hati-hati agar tak sampai ada kredit bermasalah. “Salah satu persyaratan bagi calon debitur yakni SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) harus dipenuhi,” jelasnya. Dalam mendukung UMKM, BPD juga menyediakan outlet secara gratis bagi UMKM binaan dalam memasarkan produk ya di tiap kantor BPD, bandara, Pameran Bali Bangkit juga pelatihan-pelatihan.
Atas paparan tersebut Mangku Pastika prinsip kehati-hatian itu memang penting agar kegiatan bisa bertumbuh dengan baik. “Apalagi BPD perannya bukan hanya berkontribusi bagi UMKM, masyarakat juga daerah. Saat saya jadi Gubernur, banyak dana yang bisa masuk ke kas daerah termasuk devidennya dari BPD. Ini besar sekali manfaatnya dalam membantu warga. Seperti program bedah rumah, dll,” jelas Gubernur Bali 2008-2018 ini.
Mangku Pastika juga menceritakan, saat itu (Gubernur) sempat ditegur Wapres Yusuf Kallla karena kecilnya penyaluran KUR di Bali. Beda dengan daerah lain yang jumlahnya besar. “Saya bilang alasannya karena orang Bali takut hukum karma. Saat itu bunga KUR juga tinggi, 21 persen. Tentu ini berat bagi pengusaha. Dan ini terbukti kemudian banyak KUR di luar yang macet, bahkan sampai 60 persen,” jelasnya.
Mangku Pastika berpesan BPD harus maju karena berperan mensejahterakan rakyat dan turut mendongkrak pendapatan provinsi. Dulu saja Provinsi bisa dapat bunga deposito sampai Rp75 miliar setahunnya, ini tentu sangat bermanfaat dalam program membantu petani dan warga miskin. Dalam menghadapi persaingan, bank juga diminta jangan hanya mengandalkan pemasukan dari kredit, juga ada inovasi lainnya.
Di awal, paparannya Mangku Pastika menjelaskan tugasnya sebagai Anggota DPD RI khususnya di komite IV saat ini. Intinya
sebagai wakil daerah harus meyakinkan kebijakan pusat bisa bermanfaat dan membantu mensejahterakan rakyat.
Bank BPD Bali yang secara konsisten melakukan penyaluran KUR, dan mendukung pembiayaan UMKM menerima penghargaan sebagai Penyalur KUR Terbaik Nasional Tahun 2021 kategori Bank Daerah dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
BPD Bali sukses menyabet predikat sebagai The Most Efficient Bank untuk BPD dengan kategori aset Rp15 triliun-Rp30 triliun di ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2022, juga meraih The Best GRC For Corporate Compliance 2022 (Local Banking) bintang 5 Silver dan prestasi lainnya.
(bas)