Reses Dr. Mangku Pastika, M.M.: Manfaatkan Semua Potensi Hadapi Darurat Pandemi Covid-19
(Baliekbis.com), Meningkatnya kasus Covid-19 di Bali membuat banyak pihak prihatin dan panik. Apalagi mulai terjadinya kelangkaan oksigen di RS yang sangat dibutuhkan pasien covid.
“Tak mudah menghadapi situasi ini. Kalau seribu kasus tiap hari, mau dibawa kemana (mereka) ini. Masyarakat perlu diberi kejelasan masalah ini,” ujar Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat reses melalui vidcon, Jumat (23/7) di DPD RI Perwakilan Bali.
Reses mengangkat tema “Perkembangan Pandemi Covid 19: Sinergi Menghadapi Tantangan dan Upaya Pemulihannya” yang dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja menghadirkan narasumber di antara Kadis Kesehatan Bali Ketut Suarjaya, Owner NuArt Sculpture Park Bandung Dr. (HC).Nyoman Nuarta, Kepala BPBD Provinsi Bali I Made Rentin dan Owner CV. Himalaya Gasindo Distributor Gas Medis dan Industri Wilayah Bali I Gusti Made Aryasa.
Menghadapi kondisi gawat ini, Mangku Pastika mengajak tokoh-tokoh Bali untuk ikut berperan membantu mengingat keterbatasan yang dihadapi rumah sakit yang merawat pasien covid.
Sebagaimana diungkapkan Kadiskes Bali Ketut Suarjaya sebagian besar RS di Bali kini kekurangan oksigen. Pasokan dari Jawa sangat terbatas. Sedangkan kebutuhan jauh melebihi persediaan yang ada.
“Situasinya hampir tidak terkendali sebab kasus positif terus tinggi. Kita siaga1,” jelasnya.
Pengadaan oksigen juga terbentur ketersediaan anggaran.
Tingginya kasus menurut Kadiskes karena munculnya varian delta. Dari hasil lab, ada 3 varian delta yang terdeteksi dimana tingkat penularannya 7 kali lipat dibandingkan virus sebelumnya.
Menghadapi melonjaknya pasien, pihaknya telah menambah kapasitas tempat. tidur. Sebab membikin RS darurat sebagaimana wacana yang berkembang terbentur alat kesehatan dan SDM.
Saat ini ada 62 RS yang merawat pasien covid di Bali.
Menanggapi situasi darurat ini, Mangku Pastika berharap ada terobosan yang dilakukan seperti untuk pengadaan oksigen yang sangat dibutuhkan bisa dengan meminjam dana di Bank BPD Bali atau memanfaatkan dana CSR. “Dulu saat jadi gubernur bisa dapat bunga deposito Rp 70 miliar/tahun di BPD sehingga bisa melakukan bedah rumah,” jelas mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Untuk itu Mangku Pastika mendorong agar semua potensi dimanfaatkan dalam menghadapi situasi darurat ini. “Saya siap sumbang 10 alat pengadaan oksigen. Nanti saya akan minta tokoh-tokoh untuk ikut bantu,” tambahnya. Terkait ruang perawatan, Mangku Pastika menyarankan agar memanfaatkan hotel-hotel yang dikelola BUMN yang jumlah kamarnya cukup banyak.
Owner NuArt Sculpture Park Bandung Dr. (HC) Nuarta mengatakan kekurangan oksigen merupakan masalah yang serius karena ancaman kematian. Nuarta berharap masyarakat Bali agar tetap disiplin ikut prokes. Kepala BPBD Bali Made Rentin menyampaikan upaya penanganan sudah dilakukan secara sekala dan niskala. Di sisi lain ia menyampaikan masih ada tunggakan Rp 4,2 miliar kepada hotel karantina Covid-19. (bas)