Reses Dr. Mangku Pastika, M.M.: Pesat Perkembangan Simantri di Klungkung
(Baliekbis.com), Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) yang dikembangkan petani di Klungkung khususnya Desa Jumpai berjalan bagus. Bahkan di Simantri 121, petani menambah kandang.
“Sekarang ada 30 sapi di Simantri 121 ini. Karena tempat terbatas kelompok menambah kandang lagi untuk pemeliharaan,” ujar Wayan Sudana salah seorang pengurus Simantri saat kegiatan reses Anggota Komite II DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika dari lokasi Simantri, Jumat (22/10).
Reses melalui virtual dengan tema “Keberadaan Simantri dalam Masa Pandemi Covid 19” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja juga dihadiri Kades Jumpai Wayan Sudiarna dan belasan anggota Simantri.
Menurut peternak, kelompok Simantri 121 yang berdiri sejak tahun 2011 ini terus berkembang. Bahkan selama periode tersebut, sapi bantuan Pemprov Bali di era Gubernur Mangku Pastika ini ada yang beranak sampai enam kali.
Selain menghasilkan sapi, Simantri 121 ini juga mendapatkan pemasukan dari limbah (kotoran sapi). “Kelompok bekerja sama dengan pabrik pupuk untuk pemanfaatan kotoran sapi,” jelas peternak.
Kelompok juga berupaya melakukan inovasi dengan mengembangkan pakan ternak rumput yang memiliki protein tinggi. “Rencananya budidaya rumput Zanzibar dan lahannya sudah tersedia,” jelas petani.
Menurut praktisi pertanian Baskara, rumput Zanzibar ini memiliki kandungan protein tinggi dan fisiknya tinggi dan besar. Sehingga luasan satu hektar rumput unggul ini bisa memenuhi kebutuhan 100 ekor sapi. “Ini sudah diterapkan di Kalimantan dan hasilnya sangat bagus,” jelas Baskara.
Upaya petani Simantri juga didukung kepala desanya yang melihat potensi besar di sektor pertanian. Namun peternak kini menghadapi kendala kandang. “Karena sudah lama sebagian kandang mulai rusak,” jelas peternak seraya berharap ada solusi atas kendala tersebut.
Menanggapi kondisi Simantri saat ini Mangku Pastika mengajak petani tetap semangat dan terus berinovasi. ” Di tengah kondisi yang tidak pasti karena pandemi Covid-19 ini, pertanian bisa jadi solusi,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Di akhir reses, Mangku Pastika melalui Tim Ahli menyerahkan bantuan sembako kepada warga. (bas)