Reses Dr. Mangku Pastika, M.M., Petani Subak Sembung Peguyangan Kesulitan Air
(Baliekbis.com), Puluhan petani di wilayah Subak Sembung Peguyangan sejak beberapa bulan belakangan ini tak bisa maksimal bercocok tanam. Hal itu disebabkan adanya kerusakan saluran irigasi sehingga petani kesulitan air.
“Selain kesulitan air, petani juga khawatir terjadinya alih fungsi dengan keberadaan lahan persawahan,” ujar Pekaseh Subak Sembung Made Darayasa saat bertatap muka secara vidcon dengan Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. serangkaian kegiatan reses.
Reses dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja mengangkat tema “Pemberdayaan Subak Sembung untuk Mewujudkan Agrotourisme”.
Sebagaimana dijelaskan Darayasa, Subak Sembung memiliki areal sekitar 114 hektar dan dominan dikembangkan padi. Namun beberapa petani juga membudidayakan hortikultura dan sejumlah komoditi organik.
Di hamparan subak ini, juga dibangun fasilitas untuk jogging track yang banyak diminati masyarakat. “Namun kami cemas terjadinya alih fungsi. Untuk itu kami mohon bisa dibantu payung hukum untuk menyelamatkan lahan-lahan pertanian di sini,” ujarnya berharap kepada Mangku Pastika.
Petani lainnya juga berharap bisa dibantu akses modal berupa kredit dengan bunga murah. “Sebelumnya ada bank datang menjanjikan kredit, namun sampai sekarang tak ada realisasinya,” jelas Muka, salah seorang petani.
Mendengar aspirasi petani, Mangku Pastika mengatakan peranan subak sangat penting. “Subak itu salah satu fungsinya mengatur air. Kalau airnya tak ada, apa yang mau diatur, apa yang mau ditanam,” ujarnya. Untuk itu Mangku Pastika mengatakan akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar segera bisa mengatasi masalah yang dihadapi petani.
Di awal paparannya, mantan Gubernur Bali dua periode ini mengapresiasi petani di Subak Sembung yang tekun bertani sehingga tetap eksis meski berada di tengah kota. Padahal tantangan yang dihadapi begitu besar. “Apalagi Subak Sembung dikembangkan untuk wisata alam, maka keberadaannya harus dikawal sehingga kawasan ini tetap lestari,” ujar Mangku Pastika. Di akhir acara melalui staf ahli Ketut Ngastawa kepada petani diserahkan bantuan sembako. (bas)