Reses Dr. Mangku Pastika, M.M., TPST Seminyak Bisa Jadi Role Model Pengelolaan Sampah di Bali
Persoalan sampah di Bali sudah lama. Namun sampai saat ini belum bisa tuntas. Padahal berbagai aturan soal sampah sudah dibuat, lantas dimana hambatannya?
(Baliekbis.com), Anggota DPD RI Perwakilan Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. memuji cara pengelolaan sampah yang dilakukan TPST Seminyak. Meski dilakukan secara swakelola, TPST di kawasan wisata ini terbilang berhasil mengolah sampah yang ada, bahkan mendatangkan hasil yang signifikan.
TPST Seminyak juga menjadi tempat studi banding beberapa daerah untuk pengelolaan sampah. “Saya kagum dengan Seminyak yang mampu menangani sampah hingga memberi nilai ekonomi cukup tinggi. Apa yang dilakukan di Seminyak ini bisa dijadikan contoh, role model,” ujar Dr. Mangku Pastika saat dialog interaktif yang digelar melalui vidcon dari TPST Seminyak, Rabu (17/2).
Dialog dalam rangka reses yang dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara menghadirkan narasumber Ketua TPST Seminyak, Tim Bali Resik dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali terkait penanganan sampah medis. Vidcon juga hadir Bendesa Adat Seminyak dan Lurah Seminyak.
Dengan pengelolaan yang profesional, TPST Seminyak yang awal berdiri hanya bermodal sebuah mobil carry, kini dilengkapi dengan 22 armada mobil, dua alat berat dan alat pencacah sampah plastik.
Sehingga dari tempat seluas 20 are lebih ini selain menghasilan pupuk kompos juga cacahan sampah plastik yang telah dimanfaatkan untuk campuran aspal jalan.
“Untuk sampah plastik saat ini kami kekurangan bahan baku. Dari permintaan 11 ton, baru 9 ton yang bisa dipenuhi,” jelas Ketua TPST Seminyak Komang Ruditha Hartawan dalam paparannya.
Melihat apa yang dilakukan TPST Seminyak, Mangku Pastika menyebutkan sebenarnya penanganan sampah di Bali bisa dilakukan dengan baik.
“Memang perlu kerja keras dan kesungguhan serta sikap mental untuk urusan sampah ini. Kalau ini bisa dilakukan, selain sampah bisa diatasi, juga akan memberi pendapatan sekaligus bisa menjadikan Bali sebagai pulau organik. Karena sebagian besar sampah bisa diolah jadi kompos dan dimanfaatkan untuk tanaman (pertanian). Saat ini Bali masih datangkan kompos dari luar,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Sementara itu Ketua TPST-3R Seminyak Ruditha Hartawan mengatakan sampah yang diolah selain berasal dari warga juga hotel dan restoran yang ada di Seminyak. “Sampah hotel kita pisah untuk makanan ternak, kompos dan material lainnya. Kompos yang dihasilkan juga dibeli pihak hotel,” jelas penggemar jeep kuno ini.
Di akhir dialog, Mangku Pastika diwakili Ketut Ngastawa menyerahkan bantuan sembako untuk petugas kebersihan di TPST Seminyak. (bas)