Reses Dr. Mangku Pastika: Optimis Budidaya Jamur Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
(Baliekbis.com), Anggota Komite II DPD RI Dr. Made Mangku Pastika, M.M. menegaskan bahwa orang Bali dikenal pintar dalam memproduksi berbagai barang termasuk hasil pertanian. Namun sayangnya hal itu belum diimbangi dengan kemampuan pemasaran yang memadai sehingga nilai tambah yang didapat kecil.
“Contohnya barang kerajinan yang dipasarkan oleh pelaku pasar harganya bisa berlipat dibandingkan yang diterima perajin. Hasil pertanian juga kondisinya tak jauh beda,” jelas Dr. Mangku Pastika saat kegiatan reses yang berlangsung dari Kantor Desa Blumbang Kerambitan Tabanan, Senin (11/10).
Reses yang digelar secara virtual mengangkat tema “Rencana Pilot Project Ecovilage Mushroom
Kerambitan, Bali” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja menghadirkan narasumber Paulus Santoso dari Perhimpunan Indonesia NSW (Australia), praktisi jamur Emi, Gede Arta, Oka dan pelaku lainnya. Juga hadir Kades Blumbang.
Secara khusus Mangku Pastika bahkan memuji hasil pertanian Bali yang sangat bagus dan memiliki nilai ekspor tinggi. “Itu sebabnya saat menjabat Gubernur, saya bikin Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) karena ingin pertanian dikelola lebih integrated dan ada teknologinya sehingga petani bisa lebih sejahtera,” tambah mantan Kapolda Bali ini.
Saat menjadi Gubernur Bali, penggagas Bali Mandara ini berhasil mendirikan 800-an kelompok Simantri yang dimana tiap kelompok dibantu 21 ekor sapi dan mampu menghasilkan pupuk, biogas dan sapi yang berkembang biak.
Di sisi lain, Mangku Pastika mengatakan pengembangan sektor pertanian penting mengadopsi teknologi agar bisa lebih meningkat hasilnya, berkualitas serta pemasarannya lebih luas. “Intinya bisa saja bertani tradisional tapi tapi harus smart.
Jangan bikin petani tambah miskin,” ujarnya seraya mencontohkan Jepang dan negara Asia lainnya bisa maju pesat pertaniannya tidak terlepas dari kepintaran SDM-nya. “Untuk pintar itu salah satunya didapat dari makanan yang bergizi, seperti jamur ini,” tambahnya.
Karena itu Mangku Pastika sangat mendukung upaya pengembangan jamur ini karena nilai ekonominya yang tinggi. “Saya berminat budidayakan jamur, Saya berharap bisa dibantu para praktisi ini untuk dikembangkan para siswa di SMA Taruna Mandara Buleleng. Mau lahan berapa luas dan apa yang diperlukan akan saya fasilitasi,” ujar Gubernur Bali 2008-2018 ini.
Narasumber Paulus Santoso dari Perhimpunan Diaspora yang ada di Australia menegaskan pertanian adalah sektor yang paling potensial untuk Bali. Karena itu ia mengembangkan budidaya jamur dengan harapan bisa mengangkat ekonomi masyarakat. “Sebab pasar (Australia) sangat luas. Warga Australia menyukai aneka olahan jamur,” jelasnya.
Hal senada disampaikan narasumber lainnya yang selama ini menggeluti usaha jamur. Menurut mereka budidaya jamur cukup sederhana namun hasilnya menjanjikan. Di akhir acara, Mangku Pastika melalui Tim Ahli Ketut Ngastawa menyerahkan bantuan paket sembako kepada perwakilan warga. (bas)