Reses Dr. Mangku Pastika, Salut Usaha Tekstil Manfaatkan Pewarna Alami
(Baliekbis.com), Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. mengaku salut dengan usaha tekstil Tarum Bali Sejahtera yang memanfaatkan bahan-bahan alam seperti daun dan kulit kayu untuk pewarnaan. Bahkan Tarum Bali Sejahtera memproduksi kain dan berbagai home dekor ini dengan ‘hand made’.
“Seperti pewarnaan benang dari daun dan kulit kayu. Juga penggunaan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang hasilnya sangat bagus,” ujar Mangku Pastika saat mengunjungi Tarum Bali Sejahtera di Ds. Medahan Gianyar, Rabu (26/4).
Reses yang mengangkat tema “Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Memanfaatkan Potensi Lokal” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.
Menurut Manajer Tarum Bali Sejahtera Gede Indrayatna, usaha jasa pewarnaan dan produksi kain itu berdiri pada tahun 2001. Saat ini selain memproduksi kain, pihaknya juga mengembangkan produk home dekor, karpet, wall hanging, sarung bantal dan aneka produk lainnya dengan melibatkan
sekitar 100 tenaga yang tersebar di Bali, Jawa dan Lombok.
“Kami kembangkan produk dengan warna alami yang berorientasi ekspor karena disukai customer,” ujar Indrayatna. Untuk itu bahan pewarna yang digunakan dari daun mahoni, mangga, ketapang dan kulit pohon secang. Sebagian daun diperoleh dari DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) Gianyar saat melakukan pemangkasan pohon. Sementara untuk benang didatangkan dari Jawa.
Produk yang dihasilkan sekitar 50 persen diekspor ke Australia, Jepang dan Amerika Serikat dan sebagian dipasarkan di Jakarta dan Surabaya. “Banyak ekspatriat yang membuka usaha di Bali sangat mendukung pemasaran,” ujarnya.
Menurut Mangku Pastika sampah menjadi masalah dimana-mana. Dengan memanfaatkan sampah daun dari DKP selain sangat membantu dalam mengurangi sampah (daun) juga produk yang memanfaatkan bahan alam ini menjadi ramah lingkungan.
Mantan Gubernur Bali dua periode ini menambahkan untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi, selain menjaga kualitas juga penting mengedepankan aspek kemanusiaan dan spiritualitas. “Jangan hanya berorientasi produk,” pungkasnya.
Sementara itu, pendiri Tarum Bali Sejahtera I Made Arsana Jaya menjelaskan pihaknya mengembangkan usaha tekstil dengan menggunakan pewarna yang ramah lingkungan.
Untuk bahan pewarna selain diperoleh dari kebun juga pasokan dari DKP. “Sampah dedaunan dari pohon perindang yang dipotong petugas sekarang dibawa ke sini,” jelas Arsana Jaya. (bas)