Reses Dr. Mangku Pastika,M.M., Tingkatkan Daya Saing, Pelaku Usaha Kecil Berharap Perizinan Dipermudah
(Baliekbis.com), Masalah perizinan dan dokumen ekspor masih menjadi kendala pelaku IKM dalam mengembangkan usahanya. Padahal dari sisi produksi baik itu kualitas dan pemasaran sudah diterima pasar (konsumen).
“Perizinan masih menjadi kendala dalam melakukan pemasaran ke luar,” ujar sejumlah pelaku UMKM saat menjadi narasumber pada acara dialog interaktif terkait reses Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M., Selasa (15/2) dari studio DPD RI di Renon.
Dialog secara vidcon yang dipandu Tim Ahli Nyoman Bhaskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja juga menghadirkan narasumber dr. IGN Rai Suta Negara yang membedah masalah “Digital Berbasis Banjar”.
Pelaku UMKM Jani Ananta dengan produk “Olahan Minyak VCO untuk Massage Oil” dan olahan “Bunga Rossela” mengaku tak ada kesulitan dalam hal produksi maupun bahan baku. Bahkan produknya banyak disukai di luar negeri seperti VCO yang tembus ke Belanda sejak tahun 1996, lalu ke Jepang, Singapura, Malaysia hingga Sidney.
“Cuma kendalanya di perizinan. Padahal konsumen di sana tak ada menanyalan soal izin. Bagi mereka yang penting kemurnian bahan baku dan olahannya,” ujar Jani seraya berharap agar perizinan untuk usaha kecil ini bisa diperlancar sehingga tak menghambat pemasarannya. “Saya juga kirim produk rosella ke AS,” tambah Jani yang mengaku meraih UKM Award ini.
Hal senada disampaikan Cok Istri Adnyani produsen “Olahan Minuman Rempah Jahe Merah, Temulawak dan Kunyit Putih” yang sudah diproduksi sejak belasan tahun.
Tak mau kalah dengan rekannya Jani Ananta, produsen olahan minuman rempah yang bernaung di bawah bendera Putri Bali ini juga memasarkan produknya hingga Malaysia, Rusia dan Itali selain di dalam negeri.
Di saat pandemi ini, Cok Adnyani bahkan mengaku kewalahan karena permintaan meningkat tajam. “Produk minuman rempah kami sudah terbukti ampuh untuk menjaga kesehatan,” ujar ibu 72 tahun yang masih nampak segar ini.
Ia pun berharap agar pemerintah membantu kemudahan perizinan bagi usaha kecil sehingga bisa lancar dalam menjalankan usahanya. “Mohon dibantu masyarakat yang kreatif dan produktif untuk berkembang. Apalagi bahan baku di petani melimpah. Jangan lagi hanya andalkan pariwisata,” tambah perintis usaha koperasi ini.
Menanggapi harapan pelaku usaha kecil tersebut, Mangku Pastika berharap pihak terkait bisa mencarikan solusi bagi pengusaha agar tak kalah bersaing dengan produsen luar.
Seperti dalam hal sertifikasi produk tertentu yang menyebabkan timbulnya biaya tinggi. Ini akan mengurangi keuntungan pelaku usaha. “Kalau ongkosnya tinggi tentu akan merugikan petani (organik). Ini harus dicarikan solusinya,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini. (bas)