Rhythm Rebels, Sukses Tampil Pamungkas di Java Jazz Festival, Segera Tour ke Cina dan Rusia
(Baliekbis.com),Rhythm Rebels, band yang berasal dari Pulau Dewata ini, sukses tampil di hari pertama Java Jazz Festival yang diselenggarakan di Kemayoran Jakarta pada tanggal 1 – 3 Maret 2019. Festival Jazz yang acaranya masih berlangsung hingga hari ini, menyuguhkan penampilan Rhythm Rebels sebagai senjata pamungkas dan terakhir yang menutup gemerlap panggung Demajors pada Jumat (1/3).
Ada beberapa panggung, memang, yang berisikan line up–line up besar yang tampil dalam festival ini. Salah satu panggung tersebut bernama Demajors stage. Demajors Stage memuat sekitar 6 line up besar, salah satunya adalah Rhythm Rebels.
“Kami main di sesi terakhir. Sekitar pukul 22.45. Semua lancar dan tidak ada kendala yang berarti sama sekali. Kami juga merasa senang karena penampilan kami disambut baik oleh para penonton.” Ujar Rizal Abdulhadi, salah satu personil Rhythm Rebels.
Duo yang sedang tidak bosan-bosannya mencoba berbagai panggung ini terbilang cukup unik dan atraktif. Selain alat musik yang dimainkan oleh mereka memang terbilang khas yakni berbagai instrumen berbahan bamboo, dan dibuat oleh para personilnya sendiri, group ini juga merupakan group yang sudah meroket ke panggung-panggung besar festival di berbagai belahan dunia.
Antida Music Productions selaku produser sekaligus management Rhythm Rebels, memaparkan bahwa musisi seharusnya memang fokus untuk berkarya. Perihal pencarian panggung, skema besar, dan target market, itu sebaiknya pihak management yang memikirkannya.
“Musisi perlu mengasah terus dan fokus kepada karya mereka. Perihal lain-lain, managementlah yang memikirkannya. Melihat sambutan yang antusias di Java Jazz Festival, membuat kami (baca: Antida), semakin yakin dan optimis untuk memasarkan Rhythm Rebels ke ranah musik yang lebih luas,” ucap Anom Darsana, Produser sekaligus Management Rhythm Rebels, Minggu (3/3).
Yang tak kalah unik dari penampilan Rhythm Rebels adalah kreativitas mereka ketika tampil di panggung. Karena instrumen yang mereka tampilkan, maka jamming pun menjadi salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para penonton. Song list jadi tidak penting lagi, yang penting adalah kejutan demi kejutan: hentakkan drum yang dibalut bambu dan tiupan Awi Go’ong yang bersinergi dengan suasana hati, tentu membuat penonton semakin bersorak sorai karenanya.
Anom Darsana mengakui bahwa teamnya dan para personil Rhythm Rebels telah bersinergi dengan baik dan bekerja keras dalam membangun strategi marketing untuk Rhythm Rebels, dari mulai menawarkan Rhythm Rebels untuk tampil di berbagai festival-festival dunia, hingga jeli melihat peluang yang ada.
“Kami ingin membawa Rhythm Rebels mampu untuk terus mengisi slot yang ada di panggung-panggung lain. Tahun ini, sebagai targetnya, Antida Music Productions akan membawa Rhythm Rebels terbang ke Cina untuk tour, dan juga ke Rusia untuk mengikuti Wild Mint Festival, sebuah Festival besar di Rusia. Semoga hal ini bisa menjadi pemantik bagi musisi-musisi yang lain untuk semakin berkarya dan Berjaya di dunia musik Indonesia dan dunia,” pungkasnya. (ist)