Ribuan Mahasiswa KKN UGM Dilepas ke 34 Provinsi
(Baliekbis.com), Rektor UGM Pro.Ir Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., bersama Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjojo melepas 5.992 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masayarakat (KKN PPM) UGM periode antar semester 2018. Acara pelepasan mahasiswa KKN dilaksanakan di Lapanga Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Sabtu (23/6). Ribuan mahasiswa KKN yang berasal dari 18 Fakultas dan Sekolah Vokasi tersebut akan diterjunkan di 34 provinsi , 107 kabupaten/kota di Indonesia. “Kegiatan KKN-PPM UGM tahun 2018 mengambil tema UGM Bersinergi membangun Desa. Ada 16 tema utama, salah satunya Revitalisasi Kawasan Transmigrasi di Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, NTT, serta Sulawesi Tengah,” kata Panut. Para mahasiswa KKN tersebut diterjukan di 212 unit dan menjalankan program selama 2 bulan. Kegiatan operasional lapangan dilaksanakan mulai 3 Juni-10 Agustus 2018.
Panut menyampaikan KKN-PPM merupakan proses pembelajaran bagi mahaisswa D4, S1, dan profesi UGM yang dikembangkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil-hasil penelitian. Pelaksanaannya ditujukan untuk menumbuhkembangkan empati dan kepedulian civitas akademika UGM terhadap berbagi permasalahan riil di masyarakat. “Sebagai universitas kerakyatan, UGM mempunyai komitmen untuk mengabdi pada kepentingan rakyat. Sejak tahun 1951 telah mengerahkan mahasiswa ke luar Jawa sebagai guru yang mengajar di SLTA atau dikenal sebagai Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) sebagai bentuk pertama kegiatan KKN,” tuturnya. KKN saat ini telah menjadi kegiatan wajib bagi mahasiswa UGM. Program KKN ini, kata rektor, terus mengalami perkembangan sebagai respon dari kondisi dinamika masyarakat dan KKN-PPM merupakan respon UGM terhadap kuatnya tekanan globalisasi pada lapisan masyarakat Indonesia. Perubahan KKN menjadi KKN-PPM ditandai dengan perubahan paradigma pembangunn menjadi pemberdayaan. Tidak lupa Rektor menyampaikan pesan pada para mahasiswa yang akan segera berangkat menuju lokasi KKN agar selalu menjaga dan menjunjung nama baik almamter UGMdengan dedikasi dan prestasi kerja tinggi. Keberhasilan KKN-PPM UGM merupakan salah satu kebanggan tersendiri bagi keluarga besar UGM. “Selamat mengabdi, semoga program-program yang saudara rencanakan dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat dan juga mahasiswa,” pungkasnya. Sementara Menteri Desa PDT dan Transmigrasi menyampaikan apresiasi terhadap UGM yang telah menerjunkan mahasiswa KKN ke seluruh provinsi di Indonesia sebagai wujud komitmen UGM dalam mendukung pembangunan bangsa.
“Kami sangat menghargai upaya UGM yang secara konsisten sejak tahun 1960-an telah menerjunkan KKN di desa,”ujarnya. Eko menyebutkan bahwa hingga memasuki 72 tahun Indonesia merdeka telah menjadi negara dengan jajaran kekuatan ekonomi no 15 dunia dengan GDP lebih dari 3 triliun USD. Bahkan diprediksi pada tahun 2050 mendatang akan menempati posisi ke-4 sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia. “Bahkan ditengah tekanan ekonomi dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diatas 5%. Kalau ini bisa dipertahankan maka yang diprediksikan akan menjadi kenyataan,” katanya. Lebih lajut Eko menyampaikan bahwa saat ini masih banyak masyarakat di desa yang miskin dan tertinggal. Sementara pertumbuhan ekonom yang tinggi, namun tanpa ada pengurangan kemiskinan dan kesenjangan justru akan menimbulkan gejolak sosial.
“Pak Jokowi sadar akan hal ini dan melalui nawacita ke-3 membangun bangsa dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Selama 3,5 tahun pemerintah telah menyalurkan Rp. 127,74 triliun dana desa,” jelasnya. Menurutnya, salah satu kendala dalam pembangunan bangsa adalah minimnya sarjana yang mau membangun desa. Karenanya melalui program KKN ini diharapkan dapat menjadi wahana generasi muda untuk berkiprah di desa, daerah, tertinggal, dan kawasan transmigrasi. Dengan terjun langsung ke desa mahaisswa dapat berpartisipasi dalam pembangunan desa, memberi ide, inovasi, dan gagasan dalam pengelolaan potensi desa. “Banyak kesempatan besar di desa dan harapannya para mahasiswa bisa melihat kesempatan itu danantinya dapat menjadi pengusaha besar menciptakan lapangan pekerjaan serta menginspirasi masyarakat desa,” tuturnya. (ika/firsto)