Ribuan Umat Tangkil Saat Pujawali Pura Luhur Uluwatu
(Baliekbis.com), Siapa tak kenal AAN Rai Iswara, ia adalah sosok yang tak asing di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Menjadi seoarang Sekretaris Daerah di ibukota Provinsi Bali ini tak membuat pria asal Puri Jambe Celagigendong ini lupa akan jati diri sebagai seorang pengelingsir puri. Beragam kewajiban pun melakat yang secara beriringin harus dilaksanakan. Salah satunya adalah mengemban kewajiban menjadi pengempon di Pura Luhur Uluwatu. Dimana, pura yang berlokasi di ujung seletan Pulau Bali ini diempon oleh dua puri yakni Puri Agung Jro Kuta dan Puri Jambe Celagi Gendong.
Serangkaian pujawali di Pura Luhur Uluwatu yang dilaksanakan pada Anggara Kliwon Wuku Medangsia (15/1) Sekda Rai Iswara bersama seluruh pengempon menyempatkan diri utnuk memantau langsung persiapan upakara pujawali yang akan nyejer hingga Jumat (18/1). Bahkan, ditengah kesibukan menjadi seoarang Sekda, Rai Iswara juga turut memantau jalanya persembahyangan saat bhakti penganyar sehingga pelaksanaan pujawali dapat berjalan lancar.
“Semua adalah kewajiban yang harus dipenuhi, intinya harus membagi waktu sehingga dapat mengikuti berbagai acara dengan maksimal,” jelas Rai Iswara. Sekda Rai Iswara mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk menjadikan sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. Selain itu, Rai Mantra juga turut mengapresiasi penerapan upaya pengurangan plastik di Pura Uluwatu yang digagas pangempon dan pengamong pura.
“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ungkap Rai Iswara.
Disamping itu Rai Iswara juga menjelaskan bahwa penerapan pengurangan sampah plastik juga menjadi konsentrasi pengempon yakni Puri Agung Celagigendong dan Puri Agung Jero Kuta yang didukung pengamong. “Implementasi menjaga keharmonisan Tri Hita Karana dengan langkah konkrit salah satunya melakuakn pengurangan penggunaan sampah plastik yang telah diserukan kepada pemedek yang akan tangkil ke Pura Luhur Uluwatu,” ujarnya.
Prosesi penyineban Ida Bhatara sedianya akan dimulai pukul 09.00 wita setelah itu dilanjutkan dengan upacara pengilen-ilen dan pedatenga. “Dengan melakukan srada bhakti kehadap Ida Hyang Widhi Wasa, astukara mudah-mudahan kita di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari kebencanaan serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat biasa rahayu,” ujar Rai iswara.. (TIM)