RS UGM Produksi APD Pelindung Wajah
(Baliekbis.com), Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada membuat secara mandiri alat pelindung diri (APD) berupa face shield. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan di RS UGM dalam memberikan pelayanan Covid-19. Seperti diketahui, RS UGM telah ditunjuk menjadi salah satu rumah sakit rujukan pelayanan Covid-19 di Yogyakarta. Tower Khusus yang berada di Gedung Gatotkaca dibuka untuk memberikan layanan Poliklinik Khusus Infeksi Saluran Pernapasan dan rawat inap pasien Covid-19.
“Berbagai kendala dihadapi saat memberikan pelayanan Covid-19, salah satunya adanya keterbatasan sarana prasarana seperti APD,” jelas penanggungjawab layanan Covid-19 RS UGM, dr.Siswanto, Sp.P., Rabu (15/4). Dia menyampaikan dalam memberikan pelayanan Covid-19, seluruh tenaga kesehatan dan pemberi layanan wajib untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar yang telah ditetapkan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan RI. Namun demikian, saat ini APD sulit untuk didapatkan.
Berawal dari kondisi itu, Unit Ortotik Prostetik Instalasi Rehabilitasi Medis RSA UGM berinisiatif membuat Face Shield. Face Shield sendiri merupakan perlemgkapan medis yang digunakan untuk mencegah percikan dahak, bersin, yang dapat mengenai tenaga kesehatan saat memberikan pelayanan pasien.
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RS UGM, dr. Guritno Adistyawan, Sp., KFR., menjelaskan material yang digunakan dalam pembuatan face shield ini salah satunya mika 0,5 mm. Ukuran tersebut dipilih agar lebih tahan terhadap percikan dahak maupun bersin dari pasien. Lalu, plastik polypropylene dengan untuk pondasinya. Plastik yang dipakai memiliki tebal 2 mm supaya lebih stabil, kuat dan mudah dibersihkan atau disterilkan.
Dia mengatakan bahwa pembuatan APD secara mandiri ini tidak banyak membutuhkan biaya. Pembuatan 1 Face shield hanya memerlukan dana sekitar Rp.30.000,00-50.000,00. “Dalam sehari dapat diproduksi hingga 80 face shield,” ungkapnya. (ika)