Safety Riding Bersama CBR250RR Bali, Mengenal Fitur Penjaga Stabilitas Motor Saat Ngerem dan Nikung
(Baliekbis.com), Untuk pertama kalinya Astra Motor Bali menggandeng komunitas CBR250RR Bali untuk mengikuti refreshment dasar-dasar berkendara yang aman di jalan raya. Dua fitur penjaga stabilitas motor saat berkendara yakni pengereman dan saat menikung menjadi pembahasan yang utama pada kegiatan dengan tajuk “safety riding skill”. Mengambil lokasi di halaman Gudang Astra Motor Megati Tabanan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan yang ketat, seluruh peserta adalah komunitas CBR250RR ini mengikuti dengan aman hingga acara selesai.
Sebelum sesi latihan dan refreshment dimulai, seluruh peserta dengan total 20 orang di berikan pembekalan teori terlebih dahulu dengan kemasan yang berbeda. Ada kuis yang menarik untuk mengetahui pemahaman peserta saat penjelasan teori dengan menggunakan platform quizizz. Selanjutnya sesi praktek dimulai dengan mengingatkan kembali dasar-dasar berkendara seperti pengereman dan menikung yang langsung dipraktekkan dilapangan menggunakan type CBR250RR.
Materi disampaikan oleh instruktur safety riding Astra Motor Bali I Gusti Ngurah Iswahyudi dan Yosepth Klaudius. Kali ini menekankan kembali tehnik dan fitur penjaga stabilitas motor saat dijalan. Pertana dasar pengereman, ingat prinsip mengerem adalah mengurangi laju kendaraan bukan berhenti secara instan. Jadi operasikan pengereman depan dibantu rem belakang dengan menutup grip gas, menarik tuas rem depan dengan 4 jari secara lembut semakin lama semakin kuat. Jika mendadak menarik tuas rem depan secara kuat, roda depan sepeda motor akan terkunci dan bisa berakibat fatal. Kedua, saat mengerem jangan menarik tuas kopling karena akan mengakibatkan power loss pada motor dan meluncur semakin cepat, cukup tutup gas dan fokus di pengereman. Ketiga, ketika motor hendak berhenti baru menarik tuas kopling dan menurunkan kaki kiri saat berhenti karena kaki kanan masih terfokus di pengereman.
Berikutnya adalah dasar menikung. Pertama, saat memasuki tikungan, kurangi kecepatan terlebih dahulu. Misalnya sebelum masuk tikungan kecepatan 60km, setelah masuk tikungan kecepatan 40 km. Kedua, saat menikung, badan mengikuti kemiringan sepeda motor, kepala tetap tegak lurus sejajar jalan dengan pandangan mata tertuju ke arah ujung tikungan, posisi tangan agak ditekuk dan rileks. Dan perlu diingat jari tangan jangan standby di tuas rem depan karena jika kaget bisa refleks dan motor akan selip, berbahaya. Pastikan juga kecepatan tetap konstan saat berada di tikungan. Ketiga, selepas tikungan bisa menambah kecepatan dan mata tetap tertuju ke depan melihat situasi jalan.
Dasar – dasar tersebut berlaku untuk segala type motor Honda. Sedangkan khusus untuk motor Honda jenis matik ada pembeda sedikit di pengeremannya saja, yaitu di mana tuas rem depan dan belakang keduanya berada pada stang kemudi.
Para peserta mulai mencoba mempraktikkan dasar pengereman dan menikung tersebut dengan motor masing-masing. Mereka mencoba dalam beberapa run hingga akhirnya di-review perkembangan latihannya oleh para instruktur.
Selepas rehat, course di-set lagi dengan beberapa jalur yang berisi kombinasi dari latihan sebelumnya. Dikombinasikan ada ngeremnya, ada ngegasnya, ada nikungnya. Komplit dan spesial buat peserta yang sudah nggak sabar mencoba mempraktikkan hasil latihannya. Seperti sirkuit Sentul, ada jalur kencangnya, hairpin-nya, bahkan batu jumroh-nya juga.
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang quiz, dan dimenangkan oleh Frendy dari HCRC sebagai peserta dengan skor terbaik di quiz tersebut mendapatkan hoodie #Cari_Aman yang keren.
“Merupakan momen yang tidak terlupakan bagi semua peserta, kangennya mengaspal kembali di sirkuit terobati dengan acara ini. Semoga saja pandemi segera berakhir dan acara positif seperti ini bisa kembali dilaksanakan dengan lebih sering. Sampai jumpa di acara berikutnya ya, Semeton. Ingat tetap #Cari_Aman di jalan,” ungkap Iswahyudi. (pur)