Sampoerna University Berikan Edukasi Keuangan Pintar dalam Meraih US Degree Selama Pandemi
(Baliekbis.com), Saat ini Amerika Serikat menjadi panduan pendidikan dunia, dengan banyaknya universitas ternama yang menghasilkan tokoh pemimpin penting. Berdasarkan fakta tersebut, banyak orang tua yang menginginkan anaknya berhasil dengan mendapatkan U.S. degree. Berbagai cara dilakukan, baik dengan menyekolahkan anak langsung ke Amerika Serikat, maupun dengan cara mengambil program internasional dalam negeri yang tetap mensyaratkan kuliah beberapa tahun di Amerika Serikat. Kedua alternatif ini seringkali sama-sama membuat orang tua harus menghadapi masalah penting dalam menentukan pembiayaan sekolah.
Melihat kenyataan ini, Sampoerna University sebagai universitas berstandar internasional di Jakarta mempersembahkan solusi alternatif bagi para orang tua yang hendak mengkuliahkan anak-anak mereka untuk meraih U.S. degree melalui acara “Smart Financial Planning in Preparing for a U.S. Degree during this Pandemic”. Dalam acara ini pakar konsultasi finansial dari Jouska mengupas beragam kiat dan strategi yang dapat ditempuh para orang tua untuk menyiapkan keuangan mereka dalam membantu anak-anak mereka meraih U.S. degree dengan bijak di tengah pandemi seperti sekarang. Selain itu, Sampoerna University juga memberikan edukasi mengenai alternatif-terbaik kuliah dalam mendapatkan US degree di Jakarta.
“Selama ini dari banyaknya pengalaman konsultasi dengan para orang tua, Jouska menemukan adanya tren kuliah ke luar negeri untuk meraih international degree terutama US degree di kalangan remaja Indonesia,” ungkap ujar Farah Dini Novita – Vice CEO Jouska Indonesia. Alasan di antaranya adalah karena U.S. degreediyakini dapat meningkatkan kapasitas, karier, pengalaman, dan kemandirian individu yang bersangkutan. Sebagai pilihan, beberapa perguruan tinggi dalam negeri menawarkan Program Dual Degree Internasional di tanah air. Mahasiswa biasanya harus menempuh masa studi 2 tahun di Indonesia dan melanjutkan ke luar negeri 2 tahun berikutnya.
“Dari banyak diskusi dengan orang tua, kami di Jouska menemukan adanya kecemasan mengenai bagaimana mereka dapat menyiapkan dana pendidikan anak-anak terutama bagi mereka yang memiliki tidak hanya satu orang anak,” tutur Farah. Hal ini karena para orang tua harus memikirkan besarnya biaya kuliah, asuransi, dan biaya hidup di luar negeri yang tidak murah.
“Jika ditotal, biaya untuk kuliah 4 tahun di AS kurang lebih Rp4 miliar,” tegas Farah. Tingginya biaya ini masih ditambah lagi dengan kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu saat pandemi yang memicu pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.
“Jouska sebagai konsultan keuangan melihat kurs Rupiah ke depannya mungkin akan makin melemah, bahkan mungkin bisa sampai RP20.000 per USD dan ini akan menjadi tantangan yang lebih berat bagi orang tua ke depan,” cetusnya. Dengan alasan inilah, Jouska menyarankan akan lebih baik jika para orang tua dapat menemukan universitas di dalam negeri yang sanggup memberikan pendidikan yang kualitasnya setara dengan universitas di luar negeri, terutama Amerika Serikat.
Head of Recruitment Sampoerna University, Lorensia Soegiarto, menyatakan Sampoerna University siap membantu para orang tua dan anak-anak Indonesia yang ingin meraih U.S. degree dengan sebuah solusi alternatif. “Anda para orang tua dapat mempertimbangkan agar anak-anaknya kuliah di universitas yang terbukti terakreditasi secara internasional dan menerapkan kurikulum AS yang telah diakui secara global dengan baik seperti Sampoerna University,” ucap Lorensia.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa anak-anak yang ingin kuliah dengan kurikulum Amerika Serikat dan meraih U.S degree tanpa harus meninggalkan Jakarta dapat mengikuti Program Two-Degreeyang memungkinkan mereka lulus dengan dua gelar: US bachelor’s degree yang terakreditasi resmi dari University of Arizona dan satu gelar Sarjana (Strata 1) dari Sampoerna University. ”Dengan kuliah di Jakarta, mereka juga dapat tetap mengetahui tren-tren lokal dan mengembangkan jejaring. Relevansi lokal berkat penerapan kurikulum Amerika Serikat dalam konteks bisnis dan budaya lokal inilah yang membedakan kami dari yang lain,” terang Lorensia.
Sementara itu, masih menurut Lorensia, bagi para calon mahasiswa yang ingin tetap berkuliah di Amerika Serikat tetapi terkendala oleh pandemi saat ini, Sampoerna University menyediakan fasilitas seamless transfer yang memungkinkan para mahasiswa untuk dapat transfer kredit/ SKS ke Amerika Serikat begitu pandemi berakhir. “Mahasiswa cukup mengikuti kuliah General Education Core Coursesselama setahun atau dua tahun pertama di Sampoerna University lalu dapat melakukan transfer ke universitas pilihannya di Amerika Serikat dengan syarat nilainya memenuhi standar universitas yang bersangkutan. Maka dari itu, mereka tidak membuang waktu yang berharga saat masih di Jakarta dan akhirnya dapat lulus tepat waktu di Amerika Serikat sesuai rencana semula,” rinci Lorensia.
Program Two-Degree Sampoerna University berkolaborasi dengan University of Arizona yang berada di peringkat ke 69 menurut The Center for World University Rankings (CWUR) tahun 2019-2020. Sampoerna University juga bekerjasama dengan The Eller College of Management (peringkat 20 besar menurut U.S. News & World Report tahun 2020) dan juga College of Engineering (peringkat ke-30 di antara universitas-universitas negeri di A.S.) sebagai bagian dari the University of Arizona.
Program Two-Degree yang ditawarkan oleh Sampoerna University ini juga didukung dengan adanya tenaga pengajar yang berkualitas. Sebanyak 75% lebih para tenaga pengajar (dosen) di Sampoerna University telah bergelar Doktor atau Ph.D. dari sejumlah perguruan tinggi terkemuka di berbagai belahan dunia. Tersedia pula fasilitas laboratorium canggih yang berkelas dunia (world-class facilities) senilai US$5 juta dan konsep sistem pembelajaran lab modern.
Selain terjaminnya kualitas pendidikan berkat penerapan kurikulum AS, kuliah dalam Program Two-Degree di Sampoerna University juga menguntungkan para orang tua karena mereka dapat menghemat biaya minimal 75% (setara dengan Rp2,3 miliar) dibandingkan biaya pendidikan dan biaya hidup selama studi 4 tahun di AS.
“Program Two-Degree dan fasilitas seamless transfer adalah solusi yang tepat bagi untuk para calon mahasiswa Indonesia untuk meraih U.S. bachelor’s degree dengan lebih terjangkau dan aman di masa pandemi,” pungkas Lorensia. (ist)