Sandikala Band, Bangkit Kembali Setelah 24 Tahun “Tertidur”
(Baliekbis.com), Sandikala Band berdiri pada tanggal 18 Februari 1988 yang anggotanya terdiri dari anak-anak muda yang memiliki semangat bermusik yang tinggi seperti Komang (vocal), Sugik (gitar), Awan (bass), dan IB Ramanuja (drum).
“Sandikala Band bergabung dalam dua grup band yaitu RAC dan Sandikala, dan sampai akhirnya Sandikala Band berganti personil, Komang (vocal), Aik (gitar), Sugik (gitar), Awan (bass) dan Edi (drum),” ujar Komang vokalis Sandikala Band, Rabu (31/10).
Sandikala Band dengan beraliran Rock memiliki cukup banyak jam terbang, dan sering tampil di berbagai festival atau sebagai bintang tamu di beberapa even yang diadakan di Bali. Kemudian Sandikala Band memutuskan untuk membawakan lagu-lagu Helloween yaitu Live in UK. “Selain itu, Sandikala Band juga serimng membawakan lagu hits seperti I Want Out, Future World, Eagle Fly Free, How Many Tears, Dr Stein, Power dan beberapa lagu lainnya,” terangnya.
Menurutnya, Sandikala Band dengan tribute Helloween pertama di Bali ini cukup sukses memperkenalkan lagu-lagu hits dari grup band rock dunia asal Jerman tersebut kepada para penikmat musik rock di Bali. Melalui penampilan dan lagu-lagu yang dibawakan, Sandikala Band cukup menjanjikan untuk ikut meramaikan blantika musik rock di Bali. “Dalam berbagai ajang Sandikala Band pernah dua kali merebut juara 1 pada Festival Radio Kini Jani, Tabanan pada tahun 1988 dan tahun 1989,” ucapnya.
Sandikala Band juga pernah meraih dua penghargaan sekaligus yaitu sebagai The Best Vocal dan The Best Performance di Parade Band Zebra Bentoel Biru pada tahun 1991. Salah satu predikat yang sangat membanggakan adalah Sandikala Rock Band masuk sebagai Finalis dalam acara Metal Rock Festifal se-Jawa dan Bali tahun 1990 yang bekerjasama antara PT. Harpa Record dengan PT. Star Taman Remaja Surabaya yang diadakan di Taman Remaja Surabaya,” imbuhnya.
Ditambahkan, setelah vacum selama 24 tahun, pada tanggal 2 Juni 2018 Sandikala Band bangkit kembali untuk meramaikan blantika musik rock di Bali dalam acara 1921 Balicorpsegrinder Memoriam Night For Bogel. Setidaknya dengan terus bisa berkarya di dunia music akan dapat memberikan dampak positif buat para penggemar terutamanya para pecinta music rock di Bali. Semoga apa yang diperbuat ini memberikan nilai dan manfaat yang baik ke depannya. (sus)