Sanggar Sekdut Bali: Bondres Kocak nan Menohok
(Baliekbis.com), “Biar sepi kene kangguang,” celetuk salah satu seniman bondres. Mereka tetap lucu dan kritis, meski suasana rahinan membikin jumlah khalayak yang datang menipis.
Suka duka menjadi seniman telah menjadi makanan bagi keluarga besar Sanggar Sekdut Bali. Berdiri sejak tahun 2014, I Gede Tilem Pastika yang mengemban tanggung jawab sebagai pimpinan sanggar memahami betul kondisi klise ini. “Kami sudah tebak suasananya agak sepi,” terangnya. Namun, terka Pastika akan minat penonton tak menghalangi dirinya dan para seniman Sanggar Sekdut untuk tampil total. Ia menyadari kodrat sebagai seniman, menyajikan penampilan yang total untuk penonton adalah yadnya, ujarnya bijak.
Sanggar Sekdut (Sekaa Demen Ulian Tresna) yang tampil di Gedung Ksirarnawa pada Minggu (3/6) ini pun mengangkat sebuah cerita yang bertajuk “Sekdut Got Talent”. Kisah kocak yang disisipi realita kehidupan ini pun sukses membuat seisi gedung tertawa terbahak-bahak. Kisah ini terinspirasi dari bakat-bakat yang sedang viral di tengah masyarakat dan akhirnya dikombinasikan sehingga menjadi Sekdut Got Talent, ujarnya sembari tersenyum. Kala sang pewaktu menuju malam yang larut penonton pun datang silih berganti. Keluh sepi salah satu penampil pun tak datang lagi, sehingga dialog-dialog pun dilanjutkan dengan kisah kocak pencarian bakat sampai bakat (dapat-red) yang dilakukan Sekdut.
“Raos ngempelin (kata bermakna ganda-red) memang kami selipkan. Jadi agak mengecoh dan akhirnya disadari pada akhir pementasan”, tambah Pastika. Seluruh penampil dengan 3 karakter yang menjadi juri Sekdut Got Talent hingga para peserta Got Talent pun menjadi kombinasi yang pas untuk menghibur berbagai kalangan. Dari bule kanada yang pandai berbahasa Bali hingga sulap kocak mengundang tawa yang tak habis-habisnya. Saat peserta Sekdut Got Talent yang ke-9, penonton pun dikejutkan oleh kedatangan sosok Patih Agung dalam drama gong lawas yang dimainkan oleh I Wayan Sugita. Sosoknya yang garang seketika menghilang kala menjadi candaan juri Sekdut Got Talent, salah satunya adalah I Gede Tilem Pastika yang tak lain adalah putra dari I Wayan Sugita. Garapan kocak ini pun ditutup dengan paramasanthi dari bule kanada dengan bahasa Bali alus yang mumpuni. Sontak akhir garapan ini pun dipenuhi tawa dan tepuk tangan para penonton.
Melihat kursi merah gedung Ksirarnawa yang jarang-jarang membuat Kadek Wahyudita pun turut berkomentar. Masih suasana rahinan makanya cukup sepi, ujarnya. Meski sepi, sebagai kurator Wahyu pun mengapresiasi totalitas Sanggar Sekdut Bali. Murni menghibur dan untuk kedepannya agar bisa diatur kembali dialog lawakannya agar jangan sampai hilang ditengah percakapan, terangnya pelan. Mengesampingkan semua itu, Sanggar Sekdut telah berhasil menghibur penonton sebelum akhirnya harus kembali menyambut Hari Senin yang padat.(gfb)