Sanggar Siwer Nadi Swara Kini Diminati Anak Usia Dini

(Baliekbis.com), Sanggar tabuh dan tari Siwer Nadi Swara kini banyak diminati anak usia dini. Selain itu, sanggar ini juga menjadikan anak usia dini lebih pandai memainkan musik gamelan Bali. Latihan di sanggar tabuh dan tari ini dalam seminggunya dilakukan hari Senin dan Jumat, Selasa dan Kamis dengan waktu latihan 1 jam,” ujar pemilik sangar tari dan tabuh Siwer Nadi Swara, Ketut Subrata yang bisa disapa Lenju di kawasan Plawa, Denpasar, Kamis (4/1).

Dikatakan, saat ini sanggar tari dan tabuh ini memiliki 10 kelompok, dan tiap kelompok berjumlah 25 orang. Awalnya sanggar ini bernama Gita Gahana Santi. “Karena ada alasan tertentu sanggar Gita Gahan Santi dibubarkan, dan diganti menjadi sanggar tari dan tabuh Siwer Nadi Swara,” ucapnya. Menurutnya, belajar memainkan musik gamelan Bali sejatinya tidaklah mudah, sebab ada beberapa ketukan yang musti bisa dipahami untuk bisa menghasilkan suara yang indah dan merdu. Biasanya para pemula yang belajar di sanggar tari dan tabuh ini diajarkan dasarnya dulu.

“Untuk pemula bisa menguasai beberapa ketukan dalam alunan nada di musik gamelan Bali paling lama belajarnya membutuhkan waktu sebulan lamanya,” terangnya. Untuk belajar musik gamelan Bali supaya cepat pintar, menurut Lenju, tidak membutuhkan waktu lama. Karena pandai dan tidaknya seseorang tergantung daya tangkapnya untuk mendengarkan suara dan memainkan gamelan tersebut. Karena di sanggar ini tidak membedakan tingkatan, siapa yang senior dan junior. “Di sini prosesnya cepat, siapa yang cepat bisa menguasai dialah yang dikatakan senior,” imbuhnya.

Sebenarnya, di musik gamelan Bali ini banyak lagu yang bisa di pelajari. Asalkan mau mempelajarinya dengan tekun. Di balik jadwal latihan yang diberikan olah pelatih, mestinya diimbangi dengan belajar berkelompok yakni melakukan latihan rutin setiap harinya bisa di banjar maupun di rumah bagi yang memiliki gamelan Bali. “Tujuanya agar cepat bisa menguasi sesuai apa yang diberikan oleh pelatih pada saat latihan,” katanya. Ditambahkan, agar sangar tari dan tabuh nantinya tetap bisa eksis di masyarakat, maka pemerintah daerah diharapkan ikut serta memperhatikan keberadaan sanggar yang ada agar bisa eksis dan berkembang. (sus)