Seharusnya Bali United Juara Paruh Musim Liga 1
(Baliekbis.com), Gelar juara paruh musim (putaran pertama) Liga 1 Indonesia 2017 masih hangat dibicarakan, terutama dari kalangan pengamat, pemerhati maupun penggemar sepakbola di Bali. Sejumlah pendapat menghiasi obrolan di warung kopi, di kantor-kantor mereka bekerja hanya untuk menyikapi ulasan-ulasan di media cetak maupun elektronik.
Meski lebih banyak setuju menyebut seharusnya Bali United yang berhak merenggut gelar itu, tetapi PSSI Pusat melalui operator Liga 1 tetap kukuh menyebut Madura United sebagai juara paruh musim. Di sisi lain, mungkin sebagian besar suporter fanatik Bali United merelakan gelar itu jadi Milik Madura United karena takut sugesti yang sudah dibuktikan kebenarannya, dimana tim yang juara paruh musim, tidak akan mulus bahkan lebih banyak gagal untuk menjadi juara sesungguhnya. Madura United sendiri pernah mengalami hal itu, ketika jadi juara paruh musim ISL 2016, justru akhirnya gagal jadi juara setelah disalip Persipura Jayapura.
Terlepas dari pro-kontra itu, memang regulasi (aturan) yang diterapkan tidak adil. Madura United berhak menyandang gelar paruh musim karena menang haad to head dengan Bali United. Pasalnya, dalam pertemuan pertama di kandang Madura United, tim berjuluk Serdadu Tridatu itu kalah 0-2. Sementara, kalau bicara head to head, harus dihitung hasil dari pertemuan kedua, dimana Bali United giliran menjamu Madura United. Tetapi itu belum terjadi karena pertemuannya sendiri baru akan dilangsungkan 13 Agustus mendatang di Stadion Dipta Gianyar. Lantas dari mana bisa dikatakan Madura United menang head to head?
Wajar saja, kalau Pelatih Kepala Bali United Widodo C. Putro menilai, ada ketidakadilan dalam penerapan sistem head to head dalam menentukan juara paruh musim Liga 1. Widodo pun harus rela timnya ditempatkan sebagai runner up meski unggul produktifitas gol. Bali United memiliki surplus 14 gol (dihitung dari memasukkan 32 gol dan kemasukan 18 gol). Sedangkan Madura United punya 13 gol (memasukkan 30 gol dan kemasukan 17 gol). “Saya enggak tahu penentuan peringkat pertama atau kedua itu dengan apa. Tapi kalau head to head, harusnya itu dihitung di akhir kompetisi. Kalau dihitung kalah tandang (a way) saja sepertinya tidak adil, mestinya tandang dan home (kandang) menurut saya. Tapi, apapun kami telah berjuang maksimal,” ujar Widodo.
Mantan pelatih Sriwijaya FC ini mengatakan, pemain-pemainnya sempat terbebani saat mengawali pertandingan penutupan putaran pertama kontra tuan rumah Gresik United, Senin (31/7/2017) lalu. Pasalnya, manajemen menginginkan Fadil Sausu dkk meraih poin maksimal. “Saya bilang ke pemain, apapun itu kami harus bisa keluarkan kemampuan terbaik. Kalau mau di papan atas, ya kerja keras dan tetap menjaga kekompakkan tim. Terima kasih kepada para pemain yang telah bekerja keras. Begitu juga dengan suporter yang telah mendukung kami selama ini,” ujarnya. Widodo juga menegaskan, timnya sangat terbebani dengan ekspektasi masyarakat Bali untuk tim Serdadu Tridatu. Suporter selalu menuntut untuk menang. “Jujur, sebenarnya beban buat kami karena ekspektasi publik sangat tinggi. Kami diharapkan harus menang di setiap pertandingan. Apapun itu, kami berusaha mempertahankan tren positif ini. Para pemain sudah menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Saya selalu tekankan ke pemain, bila kami ingin tetap di papan atas, kami harus kerja keras di setiap pertandingan,” ujarnya. (ibg)
KLASEMEN SEMENTARA
1.Madura United 17 9 5 3 (30-17) 32
2.Bali United 17 10 2 5 (32-18) 32
3.Persipura 17 9 4 4 (30-21) 31
4.Bhayangkara 17 10 0 7 (27-22) 30
5.PSM 17 8 4 5 (24-19) 28
6.Persija 17 7 7 3 (18-9) 28
7.Arema 17 7 5 5 (15-16) 26
8.Mitra Kukar 17 7 4 6 (26-32) 25
9.PS TNI 17 7 4 6 (27-30) 25
10.Persela 17 7 3 7 (26-23) 24
11.Barito Putera 17 7 3 7 (22-24) 24
12.Borneo 17 7 3 7 (23-19) 24
13.Semen Padang 17 6 4 7 (15-21) 22
14.Persib 17 5 6 7 (16-18) 21
15.Sriwijaya 16 5 5 6 (21-21) 20
16.Perseru 16 3 5 8 (11-21) 13
17.Persiba 17 1 4 12 (14-29) 7
18.Persegres 17 1 4 12 (15-33) 7