Semangat Membara Ikuti SBD V 2022 Universitas Udayana, Kepala Desa Sepang Kelod: Saya Berangkat Jam 4 Pagi
(Baliekbis.com), Gedung Auditorium Widya Sabha dipenuhi Bendesa Adat, Kepala Desa dan Lurah seluruh Bali untuk menghadiri undangan dari Universitas Udayana dalam acara Seminar Bakti Desa (SBD) V 2022 pada Jumat 23 September 2022. Acara ini merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana (LPPM UNUD), yang pada tahun ini mengundang empat narasumber Kepala BPSDM-PMDDT Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, MPd., Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H.. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA yang hadir secara daring, Direktur Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan koperasi, Kementerian PPN/BAPPENAS Dr. Ir. Ahmad Dading Gunadi, MA., dan Kejaksaan Tinggi Provinsi Bali yang diwakili oleh Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Teguh Subroto, S.H., M.H.
Seminar Bakti Desa (SBD) V mendapat respon positif dari para peserta, banyak peserta yang menginginkan terselenggaranya acara ini, Kepala Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng adalah salah satu diantaranya. Saat ditemui secara langsung Ketut Ngurah mengaku sangat bersemangat untuk hadir pada acara ini, hingga harus berangkat dini hari yaitu pukul 04.00 WITA agar tidak terlambat mengikuti acara ini. Semangat yang begitu membara dari Ketut Ngurah bukan tanpa sebab, dirinya menyatakan bahwa acara ini menjadi wadah untuk dapat mencari ilmu baru yang belum diketahuinya. Selain itu, Ketut Ngurah juga sangat tertarik dengan narasumber-narasumber yang dihadirkan pada Seminar Bakti Desa (SBD) V. Ketut Ngurah sangat mengapresiasi dan memuji fasilitas yang dimiliki oleh Universitas Udayana dalam penyelenggaraan Seminar Bakti Desa (SBD) V Tahun 2022
Potensi yang dimiliki Desa Sepang Kelod saat ini yaitu pada sektor pertaniannya, dimana komoditi unggulan desa ini yaitu kopi, cengkeh, coklat, salak dan durian. Ketut Ngurah menyatakan saat ini di desanya sedang mencoba melakukan inovasi pembuatan wine dari buah salak, namun masih terkendala dana yang kurang memadai. Selaku Kepala Desa Sepang Kelod, Ketut Ngurah berharap adanya bantuan dari pemerintah atau pihak lainnya dalam upaya pengembangan inovasi tersebut.
(sumber: www.unud.ac.id)