Seminar Nasional “Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia”, Dorong Mahasiswa Bisa Mandiri dan Ciptakan Lapangan Kerja

(Baliekbis.com),Bank Indonesia menggelar Seminar Nasional dengan tema “Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia”, Sabtu (10/6) di Auditorium Poltekkes Denpasar.

Seminar yang menghadirkan narasumber Anggota Komisi XI DPR RI IGA Rai Wirajaya, pengusaha IA Made Sri Arjani, SIP, MErg. dan IGA Diah Utari mewakili Kepala KPw BI Provinsi Bali, dibuka Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar Sri Rahayu, S.Tr, Keb, S.Kep, Ners, M.Kes. dan diikuti ratusan mahasiswa.

Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar Sri Rahayu, S.Tr, Keb, S.Kep, Ners, M.Kes. mengatakan pentingnya peran UMKM dalam memajukan perekonomian. Karena itu seminar ini sengaja melibatkan mahasiswa sebagai generasi penerus agar bisa nantinya mandiri, menciptakan lapangan kerja sesuai kompetensi yang dimiliki.

“Tugas kami selain meningkatkan kualitas lulusan Poltekkes seperti dengan mengikuti seminar nasional ini serta meningkatkan serapan lulusan,” tambah Sri Rahayu.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (Kpw BI Bali) I Gusti Agung Diah Utari memaparkan tugas Bank Indonesia yakni menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten dan transparan. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dan menetapkan dan melaksanakan kebijakan makroprudensial. “Pengetahuan ini dibutuhkan oleh mahasiswa agar memahami dulu sebelum nanti terjun ke dunia usaha,” ujarnya.

Diah juga mengingatkan tentang inflasi dan
pertumbuhan ekonomi Bali ke depan yang tidak hanya mengandalkan pariwisata. Menurutnya ada
sejumlah sektor unggulan untuk ekonomi dikembangkan yakni sektor pertanian dalam arti luas, sektor kelautan dan perikanan dan sektor industri branding Bali.

“Sektor UMKM ini merupakan salah satu sektor unggulan yang akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi ke depannya. Juga sektor ekonomi kreatif dan digital serta pariwisata,” tambahnya.

Sementara Anggota Komisi XI DPR RI IGA Rai Wirajaya mengatakan penguatan jaring pengaman sistem keuangan dalam kerangka Komite Stabilitas Sistem Keuangan merupakan hal yang sangat diperlukan dalam memastikan penanganan permasalahan perbankan dan menjaga Stabilitas Sistem Keuangan.

Penanganan permasalahan bank, penguatan koordinasi antarlembaga, dan penguatan kewenangan kelembagaan di sektor keuangan yang optimal untuk mencegah kegagalan perbankan yang dapat mengganggu sistem keuangan adalah sasaran yang dituju melalui Undang-Undang ini.

“Hal ini dilakukan melalui penguatan dan penyempurnaan mekanisme koordinasi dan pertukaran informasi serta tata kelola (governance), schingga pengambilan keputusan penanganan permasalahan di sektor keuangan dapat dilakukan secara lebih efektif,” ujarnya.

Rai Wirajaya juga mengingatkan pentingnya mengetahui dan pemahaman tentang kewirausahaan.
Mahasiswa Poltekkes menurutnya memiliki banyak peluang untuk membangun usaha mandiri dari jurusan ilmu yang dipelajari. “Peluang mengembangkan diri di bidang keperawatan masih terbuka lebar. Seperti menyediakan alat kesehatan, atau penyedia obat-obatan. Seminar ini penting dalam membuka wawasan terkait kewirausahaan,” ungkapnya.

Sementara itu pengusaha Ida Ayu Made Sri Arjani mengatakan untuk bisa bersaing dalam dunia usaha dibutuhkan kemauan untuk terus belajar, keuletan serta ketekunan. Dengan berwirausaha akan membuka peluang untuk lapangan pekerjaan. “Dengan teknologi canggih saat ini, semua menjadi mudah untuk membuka usaha,” tambah Ariani yang sempat mengajar di Poltekkes ini. (bas)