Sespimti Mesti Ciptakan Keamanan di Masyarakat
(Baliekbis.com), Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap agar peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri kedepannya bisa menjadi pemimpin yang promoter yaitu pemimpin yang profesional, modern dan terpercaya. Harapan tersebut disampaikan Gubernur Pastika saat menerima 7 Peserta Sespimti Polri Dikreg 27 Tahun Anggaran 2018 di Gedung Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Selasa (31/7). “Kalian adalah perwira pilihan yang terpilih dari seluruh Indonesia. Pendidikan ini sangat penting untuk bekal nantinya saat menjadi seorang pemimpin, jangan leha-leha, manfaatkan kesempatan ini untuk belajar sebaik baiknya. Jadilah kalian pemimpin yang promoter, bukan hanya jadi pemimpin di lingkunganTNI atau Polri tapi bisa jadi pemimpin untuk bangsa ini, “imbuhnya.
Lebih jauh dalam arahannya, Pastika menyampaikan dewasa ini perkembangan Polri baik dari segi peralatan, Sumber Daya Manusia dan sistemnya banyak mengalami kemajuan dimana hal ini memberi nilai plus terhadap kinerja Polri. Dengan berbagai kemajuan yang dimiliki Polri diharapkan akan dapat meningkatkan kontribusi serta pelayanan kepada masyarakat dan bangsa. Pastika juga menekankan kepada para peserta Sespimti terkait pentingnya penegakan hukum dalam masyarakat. Jangan hanya terhenti sampai penindakan lapangan namun ditindak lanjuti dengan penegakan hukum. Pastika juga menekankan pentingnya sinergitas antar semua pemangku kepentingan dalam menciptakan keamanan di tengah masyarakat.
Menjawab pertanyaan salah satu peserta terkait upaya masyarakat Bali dalam menjaga nilai adat dan budaya ditengah arus globalisasi, Gubernur Bali menyampaikan bahwa pelestarian adat dan budaya Bali tidak terlepas dari konsep Tri Hita Karana serta penguatan desa-desa adat yang ada di Bali. Desa adat inilah yang memiliki tugas menjaga tradisi, adat dan budaya dan agama.Tidak itu saja, pelestarian adat dan budaya juga didukung penuh dengan penganggaran dari Pemerintah. “Kita memiliki komitmen yang tinggi dalam penguatan adat dan budaya dengan berdasar pada Tri Hita Karana, inilah yang membuat adat dan budaya Bali tetap ajeg hingga dewasa ini, “ tuturnya.
Sementara itu Supervisor KKDN Sespimti Polri IRJEN POL Drs. Suroso Hadi Siswoyo, M.Si menyampaikan bahwasannya kunjungan peserta Sespimti Polri ke Bali serangkaian dengan kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) yang dilaksanakan selama lima hari dari tanggal 30 Juli – 3 Agustus 2018. Para peserta Sespimti akan melakukan penelitian dan pencarian data dalam upaya meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang professional, modern dan terpercaya melalui democratic policing guna mengantisipasi dampak dinamika politik dan ekonomi global dalam mendukung pembangunan nasional.
Dalam acara yang turut dihadiri sejumlah pendamping KKDN Sespimti Polri dan Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Bali Jayadi Jaya, juga diisi dengan pemaparan terkait program pembangunan daerah Bali dan capaian kerja selama 10 tahun yang disampaikan langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra. (sus)