Siap Jadi Desa Wisata, Ini yang Dilakukan Desa Jungutan
(Baliekbis.com), Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem tengah menyiapkan diri menjadi desa wisata. Kesiapan desa ini juga semakin matang setelah adanya dukungan berbagai pihak.
Salah satunya dari Forum Komunikasi Wilayah Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Forkomwil – Puspa) Provinsi Bali yang telah menjalankan pendampingan Program Three Ends Menuju Desa Jungutan Jagadhita (Menuju Kesejahteraan dan Kebahagiaan).
“Desa Jungutan sudah ditetapkan menjadi salah satu desa wisata oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karangasem. Sampai saat ini kami masih melalui tahap-tahap pengembangan dengan kajian yang matang,” kata Perbekel Desa Jungutan I Wayan Wastika ditemui di Karangasem, Senin (26/11/2018).
Dengan adanya kajian yang matang ini diharapkan kualitas pengembangan desa wisata Jungutan bisa lebih bagus dan komprehensif. Hal ini juga penting agar tidak bertentangan dengan adat istiadat dan budaya setempat maupun Tri Hita Karana. “Kami targetkan desa wisata ini bisa dilaunching penuh di tahun 2022,” tegas Wastika.
Nantinya Desa Jungutan akan mengembangkan ekowisata yang berbasis masyarakat. Sejumlah daya tarik wisata yang akan dikembangkan seperti pertanian, peternakan, tradisi, tracking, serta wisata dengan perkemahan di tengah hutan ditemani suasana sugesti alam semesta.
Namun Wastika mengakui masih ada sejumlah tantangan dalam pengembangan desa wisata ini. Salah satunya keterbatasan SDM sehingga tahapan menuju desa wisata belum berjalan maksimal. Sarana prasarana pendukung juga masih terbatas.
“Misalnya jalan-jalan masih rusak parah, tidak meratanya saluran air bersih . Kurangnya peran serta pemuda yang mau berkreativitas untuk kemajuan desa,sehingga kami harus bekerja ekstrak untuk mewujudkannya,” tandas Wastika.
Sementara dalam laporan Implementasi Program Three Ends Menuju Desa Jungutan Jagadhita (Menuju Kesejahteraan dan Kebahagiaan) Forkomwil Puspa Bali juga telah memetakan analisis SWOT yang menyangkut berbagai kekuatan, kelemahan, tantangan dan peluang yang ada dalam pengembangan Desa Jungutan menjadi desa wisata.
Disebutkan kekuatan Desa Jungutan untuk menjadi Desa Wisata yaitu keindahan alam yang cukup banyak, terdapatnya SDM dan budaya cukup memadai, daya tarik wisata yang
menantang, dan dan adanya dorongan dari berbagai pihak untuk pengembangan desa
wisata.
Sedangkan yang menjadi kelemahan bagi Desa Jungutan sebagai desa wisata adalah kurangnya promosi yang dilakukan. Kurangnya fasilitas pendukung seperti air, jalan dan listrik. Masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap perkembangan desa wisata berbasis pedesaan.
Lalu minimnya SDM terhadap pengembangan pariwisata dan minimnya kemampuan masyarakat dari segi pendanaan untuk menunjang perkembangan pariwisata.
Dalam hasil diskusi ditemukan juga tantangan yang mengintai Desa Jungutan yakni, daerah desa Jungutan merupakan desa dengan
potensi bencana tinggi yang dikarenakan berada di kawasan rawan bencana meletusnya Gunung Agung. Tantangan berikutnya banyaknya generasi tua dan muda merantau, budaya terancam punah karena minimnya generasi muda untuk melanjutkan.
Hingga banyaknya sampah yang membludak dan tidak terkelola, banyaknya peralihan lahan pertanian, rawan tanah longsor. Termasuk sudah mulai masuknya budaya dari pihak luar yang menggerus budaya asli lokal, terjadinya pengrusakan alam terhadap kurangnya kesadaran wisata dan rawan akan terjadinya kebakaran hutan.
Terdapat juga peluang Desa Jungutan yang muncul untuk menjadi Desa Wisata. Diantaranya keindahan alam mendukung, adat istiadat dan seni budaya yang beragam, wisata hutan berpeluang untuk di kembangkan, pengembangan wisata air, pengembangan agrowisata dan peluang untuk ekonomi kreatif.
“Dapat disimpulkan dengan program keberlanjutan Desa Jungutan siap menjadi Desa Wisata,” demikian terungkap dalam laporan Implementasi Program Three Ends Menuju Desa Jungutan Jagadhita (Menuju Kesejahteraan dan Kebahagiaan) Forkomwil Puspa Bali. (wbp)