“Sikut Satak Give Back” Buat Tamu
(Baliekbis.com), Erupsi Gunung Agung menyebabkan kelesuan di bidang pariwisata. Banyak pengelola hotel dan restoran mengaku mulai merasakan dampak sepinya tamu. Seperti yang terlihat di areal Nusa Dua. Hanya beberapa tamu yang terlihat berjalan melintas di hotel di kawasan Nusa Dua. Namun kondisi itu tak membuat Rai Armini patah semangat. Justru pengusaha kuliner ini malah memberi “bonus” khusus bagi tamu-tamunya. “Kita ada program Sikut Satak Give Back untuk tamu yang datang,” ujarnya, Senin (11/12) di Nusa Dua. mm Pemilik resto di kawasan Nusa Dua, ini mengaku prihatin dengan kondisi pariwisata Bali saat ini.
Pemilik Kodang Rezto & Bar, Sikut Satak, Bali Collection Nusa Dua ini, berusaha tetap tegar menghadapi cobaan yang sedang melanda pariwisata Bali. “Memang terjadi penurunan yang sangat dratis mulai awal Desember bahkan hampir 90%. Awal-awal memang baru 40%, tapi sekarang benar-benar turun drastis. “Saat bandara Ngurai Rai ditutup, restoran masih ramai, tapi mulai bandara dibuka tamu pada pulang dan resto mulai sepi,” ujar Rai Armini.
Namun, ia yakin, kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Memang ia tak menampik ada beberapa strategi yang diambil guna menyiasati kondisi seperti ini. Ia mengatakan, dalam kondisi tamu yang sepi, ia meminta para karyawan justru melayani tamu yang datang dengan lebih baik lagi sehingga tamu puas, termasuk memanfaatkan para training untuk dapat belajar lebih baik.
Ia berprinsip, dalam kondisi sepinya tamu, diharapkan tidak akan ada PHK karyawan. “Kami akan bekerja semaksimal mungkin, dan lebih keras lagi agar tidak terjadi PHK karyawan. Apalagi, ada beberapa karyawan sudah mengadu, mereka nyicil motor dan takut kalau terkena PHK,” kata Rai Armini.
Kodang Rezto & Bar memiliki keunggulan menu di rib dan bebek garing. Saat ini tamu yang paling banyak datang turis Tiongkok, kemudian menyusul tamu Western dari Eropa dan Australia.
Ketika kondisi sepi, kata Rai, ada program baru yang diluncurkan yakni Sikut Satak Give Back. “Program ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap para tamu yang berbelanja di areal Sikut Satak. “Misalnya, mereka membeli nasi goreng dan minum, minumnya kami gratiskan sebagai bentuk kepedulian kami terhadap konsumen. Atau yang mesan nasi goreng dan ayam goreng, bisa ayamnya kami gratiskan. Semua ini bentuk kepedulian kami, agar mereka merasa sangat diperhatikan di Bali,” ucapnya.
Rai Armini berharap, kondisi ini segera membaik dan tahun Baru 2018 akan membawa harapan baru bagi pelaku pariwisata di Bali.
Selain program Sikut Satak Give Back, ia juga sedang giat menggaet tamu domestik. Ada beberapa paket menu yang sudah disiapkan dengan harga yang sangat terjangkau bagi tamu domestik. Apalagi, kata dia, dengan digelarnya event Nusa Dua Light Festival 8 Desember sampai dengan 14 Januari 2018, yang diselenggarakan di Peninsula, ia berharap, akan banyak tamu juga berkunjung ke Sikut Satak.
Ia juga mengingatkan, untuk saat ini lebih banyak berdoa, dan tidak bicara aneh-aneh, karena ia sangat yakin, omongan adalah doa, karena itu, ia mengajak, mari kita bicara yang baik dan positif, agar bencana segera berakhir.
Ia sangat yakin, tiap orang pasti punya trik dan stretegi tersendiri menghadapi kondisi lesu seperti ini. Ia menilai, ini mungkin juga peringatan dari Tuhan agar manusia saat senang hati, tidak terlalu senang dan saat bersedih tidak terlalu berduka. Selain itu, menurutnya, harus rajin menyimpan penghasilan, ketika kondisi terdesak seperti ini, ada dana yang bisa diambil untuk kebutuhan hidup. (wkt)