Sinergi OJK Bali dengan BPD Bali, dan Pemkot Denpasar Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Sejak Dini
(Baliekbis.com), Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bali, BPD Bali, dan Pemerintah Kota Denpasar melalui Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) PGRI Kota Denpasar berkolaborasimeningkatkan literasi keuangan dan mengimplementasikan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)kepada anak-anak TK pada acara Denpasar Education Festival yang dilaksanakan di Gedung Taksu, Dharma Negara Alaya, Jalan Mulawarman, Kelurahan Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Rabu (8/5).
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan dalam sambutannya pentingnya pendidikan mengenai keuangan oleh guru maupun orang tua kepada siswa didikmulai dari jenjang pendidikan paling awal. Lebih lanjut, Kristrianti menjelaskan bahwa untuk mendukung pendidikan keuangan secara dini OJK telah menyusun Buku Literasi Keuangan Tingkat Pendidikan AnakUsia Dini (PAUD) yang terdiri dari 5 (lima) seri yaitu 1) Yena dan Uang Hijau,; 2) Penghapus Rama; 3)Olin Gemar Menabung,; 4) Ketika Lilo Piknik; dan 5) Panduan Menumbuhan Kecakapan LiterasiKeuangan pada Anak Usia Dini. Selain Buku Literasi Keuangan Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), OJK juga telah memiliki Buku Seri Literasi Keuangan tingkat SD sampai dengan PerguruanTinggi.
“Pemahaman keuangan merupakan bekal yang sangat penting untuk mereka miliki ketika memasuki usiaproduktif pada masa mendatang (essential life skills). Pengenalan menabung penting sekali diajarkankepada siswa didik sedini mungkin. Menabung merupakan kebiasaan baik, dan jika berhasil diresapi, kebiasaan ini akan menjadi budaya yang membentuk karakter hemat dan gemar menabung,” kata Kristrianti.
Kristrianti menambahkan bawa literasi keuangan dasar yang disampaikan melalui buku yang telah disusun OJK dimaksudkan agar siswa PAUD dapat mengenal fungsi uang, mendorong belajar hiduphemat dan menabung, membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta konsep berbagi dengansesama. Hal tersebut merupakan nilai-nilai (values) yang ingin ditanamkan kepada siswa didik sejak dinisehingga mereka tidak hanya cerdas keuangan dan terampil mengelola keuangan tetapi juga cerdas secaraemosional.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan simbolis komitmen peningkatan literasi keuangan sejakdini melalui penyerahan Buku Literasi Keuangan Tingkat PAUD oleh Kepala OJK Provinsi BaliKristrianti Puji Rahayu kepada Bunda PAUD Kota Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua GOW (Gabungan Organisasi Wanita) Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa, Kepala Disdikpora Kota Denpasar Anak Agung Gede Wiratama, dan Direktur Bisnis PT BPD Bali I Nyoman Sumanaya.
Melalui sinergi yang kuat antara OJK, pemerintah, regulator, PUJK, dan seluruh pemangkukepentingan, diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan sejak usia dini, dapatdiaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat meningkatkan dukungan guru dan orang tua yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran anak.
Pada kesempatan yang berbeda, OJK Provinsi Bali menghadiri Penandatanganan KesepakatanBersama dan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Badung dengan BPD Balitentang Program Subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera (SIDI KUMBARA) tanggal 6 Mei 2024 di Ruang Rapat Krya Gosana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Jalan Raya Sempidi Mengwi, Badung, Bali.
Penandatanganan Kesepakatan Bersama tersebut dilakukan oleh Bupati Badung diwakiliSekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa; Kepala Dinas Koperasi,UKM danPerdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana; dan Direktur Utama BPD Bali, I NyomanSudharma, disaksikan Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 1 Kantor OJK Provinsi Bali Adi Dharma mewakili Kepala Kantor OJK Provinsi Bali.
Adi Dharma dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada BPD Bali yang senantiasa mendukung pencapaian program SIDI KUMBARA yang ditujukan untuk mendukungpermodalan UMKM perintis yang merupakan program dari Tim Percepatan Akses KeuanganDaerah (TPAKD) Kabupaten Badung.
Dalam sambutannya, Adi Dharma juga menyampaikan PT BPD Bali secara total (seluruh cabang, tidakhanya di Bali) menyalurkan kredit sebesar Rp21,39 Triliun atau tumbuh 6,11% yoy. Berdasarkangolongan debitur, kredit kepada UMKM mencapai Rp10,47 Triliun atau mencapai 49,70% dari total penyaluran kredit. Kredit kepada UMKM ini menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan kreditBank dan secara yoy mencatatkan pertumbuhan sebesar 16,85% yoy. Demikian pula untuk wilayahProvinsi Bali, sebesar 53,13% penyaluran kredit oleh seluruh bank yang ada di Bali disalurkan kepadaUMKM. Hal ini menunjukkan keberpihakan industri perbankan terhadap UMKM di Bali.
Lebih lanjut Adi Dharma menambahkan bahwa OJK telah menetapkan sasaran prioritas literasi daninklusi keuangan tahun 2024.
“Sasaran prioritas literasi kami antara lain masyarakat di daerah 3T, petani/nelayan, pelajar/santri, danpenyandang disabilitas. Sedangkan, sasaran prioritas inklusi keuangan antara lain pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), perempuan, masyarakat wilayah pedesaan, pelajar dan penyandangdisabilitas,” jelasnya.
Dari sasaran prioritas tersebut dan disesuaikan dengan program unggulan daerah, OJK bersamapemerintah daerah Provinsi Bali telah menetapkan program kerja tahun 2024 yaitu Kredit/PembiayaanSektor Prioritas Pertanian dan Peternakan sesuai dengan komoditas unggulan masing-masing daerah. Namun, TPAKD dapat menambahkan program unggulan dari masing-masing daerah, salah satunyaadalah Program SIDI KUMBARA yang pada realisasinya dilakukan melalui kerjasama dengan PT BPD Bali.
Dalam kesempatan tersebut, I Wayan Adi Arnawa menjelaskan bahwa untuk tahun 2024 program ini barudirancang untuk 100 UMKM dan direncanakan akan bertambah menjadi untuk 200 UMKM di tahun2025.
“Ini merupakan langkah yang tepat sekali untuk menumbuhkan UMKM di Badung. Mudah-mudahandengan kebijakan ini akan mendorong UMKM lain untuk bangkit. Terutama sekarang ini banyak UMKM kita hanya bergerak di makanan dan minuman, belum banyak disentuh UMKM di sektor perikananmaupun pertanian. Untuk itu kami sudah perintahkan Dinas Koperasi bergerak berkoordinasi denganDinas Pertanian untuk mengkomunikasikan dengan petani, kelompok peternak agar segera memanfaatkanfasilitas subsidi kredit ini,” terang I Wayan.
Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah dengan Lembaga Jasa Keuangan, diharapkan dapatmeningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di Provinsi Bali. akses keuangan yang merataoleh seluruh masyarakat yang disinergikan dengan penyaluran kredit dan pembiayaan di sektor-sektorprioritas diharapkan dapat mendorong serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, dapatmengoptimalkan akses permodalan UMKM dalam pengembangan usaha mikro, sehingga dapatmeningkatkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah pada khususnya.