Starbucks Resmikan “Starbucks Dewata”, Gerai Terbesar di Asia Tenggara
(Baliekbis.com), Starbucks memperkenalkan Starbucks Coffee Sanctuary di Bali yang merupakan gerai terbesarnya di kawasan Asia Tenggara. Peresmian dihadiri Menkominfo Rudiantara, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar serta Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Prof. Pitana. Juga hadir CEO of Starbucks Kevin Johnson, Director of PT Sari Coffee Indonesia (Starbucks Indonesia) Anthony Cottan dan John Culver, Group President, International, Channel Development and Global Coffee & Tea.
”Kami mulai memakai kopi Indonesia sejak lebih dari empat dekade lalu dan kami selalu terkesan oleh rasa kebersamaan dan ketelitian terhadap setiap tahap pemrosesan kopi,” ujar Kevin Johnson dalam sambutannya saat peresmian Starbucks Dewata, Sabtu (12/1) di Kuta.
Starbucks Dewata berlokasi di Jalan Sunset Road No.77, Kuta, Denpasar didirikan di atas lahan seluas 3.500 meter persegi adalah Starbucks dengan konsep ‘Starbucks Reserve’ terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Starbucks Dewata juga menjadi gerai starbucks terbesar kedua di dunia.
“Starbucks Coffee Sanctuary di Bali menegaskan kecintaan kami terhadap coffee journey, komitmen kami terhadap budaya kopi Indonesia yang kaya, dan usaha kami untuk terus menciptakan momen-momen yang menghubungkan mitra dan pelanggan kami. The coffee sanctuary merupakan gerai Starbucks Reserve Bar yang ke-10 di Indonesia, yang merupakan salah satu dari 185 gerai terbaik di dunia, dengan gerai terbanyak berada di Asia. Inilah puncak Starbucks, dan kami sangat bangga dapat memperkenalkan pengalaman menarik ini di salah satu pasar paling dinamis di kawasan Asia Tenggara,” jelasnya.
Gerai Starbucks Dewata menonjolkan craftmanship dan culture sekaligus menyajikan kopi premium dalam pengalaman yang tiada duanya. lni menjadi semacam ”arigin-centered version” tempat raasteries, yang memanjakan kelima pancaindra. Pengunjung masuk melalui perkebunan kopi Arabika, dan bisa ikut dalam pengupasan dan pencucian biji kopi pada musim panen, menjemur biji kopi hijau, mengunjungi pusat pembibitan kopi, lalu masuk ke gerai dengan desain yang terinspirasi budaya dan kerajinan Bali dan seni Indonesia. Di gerai, pengunjung juga dapat menikmati lebih dari 100 jenis makanan, merchandise dan handcrafted beverages.
Sementara Prof. Pitana mengatakan tahun 2018 pertumbuhan pariwisata di Indonesia meningkat 11,63 persen dengan realisasi 14,4 juta. “Ini hampir tiga kali dari pertumbuhan pariwisata dunia yang cuma tumbuh 4-5 persen,” jelasnya. Dikatakan pariwisata berkaitan erat dengan food and beverage, kopi salah satunya. Kemenpar juga menjalin kerja sama dengan Starbucks, dalam hal mempromosikan pariwisata Indonesia. (bas)