STIKOM Bali Grup Siap Hadapi Era Digital Industri 4.0, Dr. Dadang: Jangan Hanya Jadi Pengguna
(Baliekbis.com),STIKOM Bali Grup mengadakan coffee morning bersama awak media dengan mengangkat tema “Kesiapan untuk menuju era digital industri 4.0” di ruang Rektor ITB STIKOM, Sabtu (16/11/2019).
Bincang ringan dalam coffee morning ini guna menjalin keakraban antara para insan pers Bali dengan para pimpinan STIKOM Bali Grup sekaligus mendapatkan masukan dalam memajukan lembaga ini ke depannya.
“Awal berdirinya STIKOM Bali dimulai dengan 40 orang mahasiswa yang berkantor di Jalan Pulau Kawe 21 Denpasar pada tahun 2002,” ungkap Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan.
Saat ini STIKOM Bali sudah menjadi sebuah grup yang memiliki 29 lembaga atau perusahaan yang pada umumnya bergerak di bidang TIK baik pendidikan maupun non pendidikan.
“Didirikan oleh para praktisi pendidikan yakni Prof. Dr. I Made Bandem,MA, Dr. Dadang Hermawan, Drs. I B Dharmadiaksa, M.Si.,Ak. dan Drs. Satria Dharma, kini STIKOM Bali sudah menjelma menjadi sebuah grup yang cukup besar yang eksistensinya sudah diakui di Tanah Air khususnya di Bali,” ujar Dr. Dadang Hermawan.
Dikatakan, STIKOM Bali grup di bidang pendidikan formal yakni ITB STIKOM Bali (di Renon dan Jimbaran), STT Bandung di Bandung Politeknik Ganesha Guru, Politeknik Nasional, SMK TI Bali Global Denpasar, SMK TI Bali Global Badung, SMK TI Bali Global Singaraja, SMK TI Bali Global Karangasem, SMK TI Bali Global Jimbaran, SMK TI Bali Global Klungkung, SMK Bali Global Abiansemal Badung dan SMK TI Indonesia Global Ponorogo.
“Sedangkan Bidang Pendidikan Non Formal, Lembaga Pelatihan Bisma Informatika (LSP/sertifikasi), LPK Darma (plus penyaluran ke Jepang dan Taiwan), LPBA Denpasar (plus penyaluran ke Australia), LPBA Gerokgak (pusat kursus), LPBAI Bandung Sukarno Hatta (pusat sertifikasi), LPBAI Baleendah Kabupaten Bandung (pusat sertifikasi dan kursus), LPBAI Klungkung (pusat kursus) dan LPBAI Karangasem (pusat kursus),” terangnya.
Selain itu, grup STIKOM juga punya bidang penunjang pendidikan seperti PT Data Yasa Komputer (Hardware), PT Mitra Bisnis Ciptakarya (Software dan Digital Marketing), PT Bukaloka Teknologi Indonesia (Market Place dan E Wallet), PT Bank Fajar Sejahtera (BPR), PT Baani Baru (Real Estate di Bandung), PT Widya Dharma Sidhi (Jasa Pengamanan dan Cleaning Service), STIKOMERS TV (TV Kampus)
Bali News Network (Portal Berita).
“Pada era digital industri 4.0 yang ditandai dengan berkembangnya Artificial Intellegence (kecerdasan buatan), Internet of Things (Sensor, perangkat pintar), 3 D Printing, Robotic, Block Chain, Drone, Virtual Reality, Augmented Reality, maka seluruh civitas akademika di lingkungan STIKOM Bali grup telah siap dan tidak mau hanya jadi penonton atau pengguna saja, tapi berusaha jadi bagian dari pemain dengan terus berinovasi,” ucapnya.
“Intinya kita bersiap membawa STIKOM Bali grup untuk menghadapi era digital industri 4.0 dengan menciptakan, mengembangkan berbagai aplikasi baik untuk kepentingan internal maupun eksternal. Bahkan setiap lulusan telah dibekali berbagai bahasa internasional (Inggris, Jepang, Mandarin) serta sertifikasi kompetensi baik nasional maupun internasional untuk memudahkan bermain di era global,” imbuhnya.
Dadang menambahkan pihaknya akan terus mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak demi kepentingan internal maupun eksternal dan
membuka program-program studi baru atau program keahlian baru yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar untuk bisa menghasilkan lulusan yang berwawasan internasional dan berjiwa lokal. (sus)