STMIK Primakara Dorong Ekosistem Ekonomi Digital di Karangasem
(Baliekbis.com), STMIK Primakara sebagai kampus tecnopreneur pertama di Bali berperan besar dalam pembangunan ekosistem ekonomi digital di pulau dewata. Tidak hanya mencetak SDM yang siap menjadi wirausaha muda di bidang IT dan ekonomi digital, STMIK Primakara juga mendorong pemerintah daerah menggali potensi ekonomi digital di wilayahnya.
Menurut Ketua Yayasan Primakara I Made Artana, selain Denpasar yang sudah cukup berkembang ekosistem ekonomi digitalnya, Karangasem juga mempunyai potensi besar. “Kami dorong Karangasem agar menggali potensi ekonomi digitalnya. Sehingga akan menjadi gerakan yang masif di seluruh Bali menguatkan ekosistem digital,” kata Artana di Denpasar, Kamis (10/5).
Bentuk keseriusan STMIK Primakara salah satunya tertuang melalui kerjasama atau MoU (Mutual of Understanding) dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem baik dalam hal Tri Darma Perguruan Tinggi maupun pengembangan ekonomi digital. MoU ini ditandatangani bersama Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2018.
Artana memamparkan ekosistem ekonomi digital di Karangsem mulai tumbuh. Hal ini dibuktikan dengan mulai adanya komunitas ekonomi digital yang juga sudah punya MoU dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Direncanakan pula akan diluncurkan aplikasi smart desa untuk desa-desa di Karangasem.
Contoh lain, di Karangasem ada penggiat ekonom digital yang bisa mengajari anak-anak membuat game mobile skala kecil di android. Untungnya, game ini juga bisa langsung menghasilkan uang. Game ini dibuat dari apa yang trend dan hits. Misalnya dulu ngetren sinetron Ganteng-Ganteng Srigala, maka dibuatkan game tentang itu.
“Jadi di Karangasem itu bukan artinya nol potensi ekonomi digitalnya. Tapi memang harus diberikan panggung, informasi, dan pendampingan,” tambahnya. Yang penting adalah harus digali dan ditemukan potensi-potensi lain untuk menumbuhkan dan memupuk ekosistem ekonomi digital ini. “Tentu Primakara sangat mendukung semua program dan inisiasi yang dilakukan baik Pemkab Karangasem maupun komunitas. Tugas Primara juga menghidupkan komunitas digital ini,” tegas Artana.
Pada tahap awal ini, imbuh Artana, STMIK Primakara akan lebih banyak melakukan pendampingan kepada Pemkab Karangasem dan berbagai komunitas atau pelaku ekonomi digital di bumi lahar. “Kalau belum ada pelakunya banyak, kita tumbuhkan dulu ekosistem ekonomi digitalnya. Tapi ini proses jangka panjang. Harus sering dibicarakan dan dipublikasikan ke publik serta harus dijaga,” pungkasnya.
Pemkab Karangasem juga membuhkan pihak seperti STMIK Prikamara yang bisa mendampingi. Misalnya menyiapkan SDM-nya dan akses teknologinya termasuk kajiannya. Sementara Pemkab mesti menyiapkan gambaran besar atau blue print pengembangan ekonomi digital melalui berbagai instrumen kebijakan dan program. (wbp)