Sudikerta Hadiri Peringatan Maulid Nabi SAW
(Baliekbis.com), Beragam tantangan dalam kehidupan beragama seringkali dialami para umat ditengah pesatnya kemajuan saat ini, yang bisa mengikis kepercayaan terhadap ajaran agama. Untuk itu melalui peringatan Maulid Nabi SAW bagi umat muslim bisa menjadi momentum dalam meneguhkan iman dan meneladani perilaku Nabi SAW yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian harapan yang disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW di Masjid Nurul Huda Dusun Muara Ketapang, Desa Pengambengan, Jembrana, Sabtu (2/12). “Tantangan yang ada saat ini sedemikian rupa, tapi jangan sampai itu mempengaruhi keimanan kita. Melalui peringatan ini mari kita tingkatkan kepercayaan diri, pertebal iman dan taqwa, dan teladani sosok Nabi SAW, sehingga kita bisa menjalani kehidupan beragama kita sesuai jalan TYME,” ujar Sudikerta.
Lebih jauh menurut Sudikerta, dalam kehidupan beragama juga sangat penting membangun kebersamaan dalam menciptakan kehidupan yang harmonis, damai dan tentram baik itern maupun antar umat beragama. “Kehidupan beragama di Bali sangat kondusif, ini sangat penting karena merupakan dasar dalam membangun Bali kedepan ditengah keberagaman yang ada. Jadi mari terus tingkatkan kerukunan dan bangun keharmonisan baik intern maupun antar umat lainnya demi Bali tercinta,” imbuh Sudikerta. Tak hanya di satu lokasi, Wagub Sudikerta juga berkesempatan menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW di 2 lokasi lainnya di Jembrana yakni di Masjid Jami Baitussalam Desa Cupel, Dan Masjid Hayatul Islam Dusun Pabuahan Desa Banyu Biru. Tak sekedar menghadiri peringatan, Wagub Sudikerta juga menyempatkan diri meninjau abrasi yang terjadi di pantai Banyu Biru. “Seperti ini, kami turun kedaerah tidak hanya sekedar menghadiri satu undangan seperti peringatan ini saja, tapi lebih jauh kami juga menyerap aspirasi dari masyarakat. Kami mendengar kendala-kendala yang ada selanjutnya untuk selanjutnya bisa kami carikan solusi, semoga abrasi ini bisa secepatnya kita atasi, agar kehidupan perekonomian masyarakat setempat bisa segera pulih,” pungkas Sudikerta.
Seperti disampaikan Kepala Desa Banyu Biru Masturi, bahwa abrasi yang terjadi di Desanya khususnya di Dusun Pabuahan sudah sangat parah, tercatat hampir 53 rumah milik penduduk tergerus ombak dan 3 diantaranya sudah tidak terselamatkan. Tak hanya rumah penduduk, jalan satu-satunya yang melewati daerah tersebut dan menjadi penghubung dengan dusun lainnya sudah sebagian tergerus dan terancam putus. Ia pun mengharapkan adanya bantuan pemecah gelombang sepanjang 4,5 km yang harus segera terbangun agar bisa meminimalisir abrasi. Ia pun mengharapkan adanya bantuan pembangunan infrastruktur tempat peribadatan Masjid, yang sampai saat ini pembangunannya belum kelar. (sus)