Suklu Jadikan Novel Sebagai Media Seni Rupa
(Baliekbis.com), Setelah lebih lima belas tahun berproses dan melakukan berbagai eksplorasi, berikut kemungkinan penciptaan, Suklu meyakini bahwa novel, terutama halaman-halaman cerita terpilihnya, mengandung tantangan untuk dihadirkan sebagai media ekspresi seni rupa. Arif B. Prasetyo pada Selasa (28/11) saat Eksibisi yang bertajuk “Intermingle Art Project – Light Patterns” di Bentara Budaya Bali (BBB), menyebutkan bahwa menggambar pada novel yang dilakukan Suklu adalah semacam ritual untuk menghubungkan dirinya, hampir-hampir secara mistis, dengan sosok sang pengarang. Namun sang pengarang itu bukanlah sosok historis, melainkan sosok metafisis, sebentuk “ruh” atau energi.
Di tangan Suklu, buku novel berhenti sebagai karya sastra, dan berubah menjadi artefak yang berfungsi ritual. Sebagai karya seni, novel mengandung buah perenungan dan merangkum energi penciptaan dari sang sastrawan. Pertemuan antara karya sastra tersebut dan pembaca (perupa), melahirkan dialektika; menghadirkan makna sekaligus momentum tertentu yang mendorong terjadinya penciptaan. “Alasan memilih novel bekas dan charcoal karena medium novel ini perantara saya bercakap-cakap dengan seorang sastrawan, kemudian novel bekas ini memiliki entitas yang unik dan sangat cocok dengan medium charcoal sebagai alat ungkap,” ungkap Suklu.
Pertemuan Suklu dengan susastra meyakinkannya bahwa novel atau karya lainnya (cover, halaman demi halaman, cerita) ibarat sosok atau tubuh. Sedangkan rohnya adalah sastrawan atau pengarang itu sendiri. Di atas tubuh buku itulah pencipta mengeksplorasi bentuk-bentuk visual dengan cara mendrawing. Bentuk-bentuk yang digambarkan adalah sosok-sosok imajinatif yang meluap dari ruang ketaksadaran (thinks in unconscious). Gagasan, teknik dan konsep berkarya Suklu yang dihadirkannya pada pameran kali ini akan diulas lebih jauh para program Workshop “Drawing on Novel” dan Timbang Pandang yang menyertai agenda ini. Adapun Workshop akan digelar pada Sabtu (02/12) pukul 15.00 WITA dan Timbang Pandang berlangsung Minggu (03/12) pukul 18.00 WITA. Sebagai narasumber pada Timbang Pandang kali ini yakni I Wayan Sujana Suklu, Tjok Istri Ratna Cora, Arif Bagus Prasetyo dan Hartanto.