Sukses Laksanakan Program Lighthouse School Tahun Ke-2, SMAN 1 Kintamani Siap Menjadi Sekolah Mercusuar
(Baliekbis.com), Setelah sukses pada program tahun pertama, SMAN 1 Kintamani memasuki akhir program tahun kedua Lighthouse School Program (LSP). LSP adalah sebuah inisiatif dan terobosan program untuk memajukan pendidikan di Indonesia yang diselenggarakan oleh “Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach (PSF-SDO) bersama dengan Grup Usaha Tegas Malaysia.
Lighthouse School Program merupakan program yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan Indonesia melalui pelaksanaan program secara intensif, komprehensif, dan kolaboratif. Bentuk programnya adalah pelatihan dan pendampingan berkelanjutan kepada guru, manajemen sekolah, siswa, dan komunitas masyarakat termasuk orangtua siswa.
Lighthouse School Program memiliki visi untuk menjadikan sekolah binaannya menjadi sekolah role model bagi sekolah-sekolah yang ada di sekitarnya. SMAN 1 Kintamani Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, adalah salah satu sekolah binaan yang telah membuktikan bahwa mereka mampu melewati proses dan tempaan untuk menjadi sekolah mercusuar.
Sang Ayu Eling Lestari,SPd.,MPd.
Keberhasilan SMAN 1 Kintamani ini terlihat dari pengelolaan sekolah yang semakin sistematis dan transparan. Selama berlangsungnya program, guru, manajemen sekolah serta siswa semakin menikmati dan tertantang untuk mengikuti pembelajaran di kelas, hal ini sangat terasa dikarenakan inovasi guru lewat model pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL) di dalam kelas.
Salah satu proyek siswa dalam pembelajaran berbasis proyek adalah bidang studi seni dan prakarya yang mengusung tema “Reinkarnasi Sampah” dengan terobosannya dalam menggunakan kembali limbah plastik. Karya lainnya adalah dari mata pelajaran Geografi yaitu “Peta Tematik Digital Potensi Wisata Kawasan Geopark Batur Kintamani Bali” yang mencoba memberikan solusi penyelesaian masalah ekonomi bagi para pegiat wisata di KIntamani.
Tidak hanya itu, siswa-SMAN 1 Kintamani juga berhasil menjuarai beberapa perlombaan, seperti Juara Lomba Storytelling di Bangli, Lomba OSN (Olimpiade Sains Nasional) dalam mata pelajaran Geografi, Lomba Tim Debat di Taman Makam Pahlawan Bangli, Lomba Cerdas Cermat di Bangli, dan beberapa lomba lainnya.
Ketika pandemi Covid-19 melanda, SMAN 1 Kintamani termasuk yang terkena dampaknya. Segala aktivitas manajerial administrasi sekolah dan proses pembelajaran berubah dari tatap muka menjadi daring (dalam jaringan). Situasi ini tentunya menciptakan tantangan tersendiri karena pengaruh kestabilan sinyal, keterbatasan kuota guru dan siswa, dan urgensi penggunaan media komunikasi dan belajar digital.
Melewati segala kebingungan dalam ketidakpastian ini, SMAN 1 Kintamani tetap menujukkan usaha dan dedikasi yang penuh dalam memberikan layanan pendidikan terbaik bagi siswanya. Terbukti dengan terobosan dan inovasi yang dilakukan tim manajemen sekolah yang secara konkrit mengidentifikasi dan memfasilitasi kebutuhan pembelajaran jarak jauh bagi guru dan siswa.
Caranya yang ditempuh adalah dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan sekolah yang krusial di masa darurat. Dibawah kepemimpinan I Ketut Ada sebagai kepala sekolah, semua guru tetap melaksanakan pembelajaran bermakna melalui Pembelajaran Berbasis Proyek yang dilakukan secara daring. Didampingi Waka Kurikulum SMAN 1 Kintamani IB Widarsana, guru Matematika SMAN 1Kintamani Sang Ayu Eling Lestari, S.Pd, M.Pd, dan I Ketut Andi S, SAg (guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti).
Tidak hanya itu, siswa juga dilibatkan dalam pelatihan vlog yang dapat menunjang proses pembelajaran jarak jauh. Komunikasi efektif dengan orangtua siswa di masa krisis juga dibina dan dibangun dengan mengadakan webinar orangtua yang dihadiri siswa dengan orang tuanya.
Rangkaian program Lighthouse School di tahun kedua di SMAN 1 Kintamani telah dapat diselesaikan dengan baik dan sukses, hal ini bisa terlaksana berkat kolaborasi apik antara PSF-School Development Outreach dan seluruh warga sekolah di SMAN 1 Kintamani. Dukungan penuh yang diberikan oleh Usaha Tegas Sdn Bhd dan Dinas Pendidikan Provinsi Bali juga sangat berarti dalam memuluskan kerja sama ini.
Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Bangli pun dengan sigap memfasilitasi saat diperlukan, hal ini dikarenakan banyak kegiatan saat diseminasi program yang melibatkan SMP yang ada di Kabupaten Bangli sebagai sasaran input sekolah nantinya ke SMAN 1 Kintamani. Dengan demikian semoga SMAN 1 Kintamani dapat menjadi mercusuar yang memberikan sinar dan inspirasi bagi seluruh lini komunitas yang ada di sekitarnya.
Gusman Yahya selaku Direktur PSF-SDO mengatakan “Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach (PSF-SDO) selaku perancang dan pelaksana program memberikan apresiasi kepada pemerintah Provinsi Bali atas kinerja dan komitmennya dalam memajukan pendidikan di daerahnya. PSF-SDO mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan inovasi dan berharap program serupa dapat menginspirasi dan diterapkan di berbagai daerah di Indonesia sehingga pendidikan menjangkau segala lini”.
Sebagai bagian dari Putera Samperna Foundation, divisi School Development Outreach (SDO) merupakan penyedia layanan pendidikan yang bertujuan meningkatkan mutu sekolah dan tenaga pendidik di Indonesia agar dapat bersaing secara global. School Development Outreach menjalankan serangkaian program komprehensif dan berkesinambungan yang bertujuan untuk Pengembangan Sekolah Bermutu melalui Lighthouse School Program dan Peningkatan Kualitas Pendidik melalui Program Pengembangan Pusat Belajar Guru (Teachers Learning Center).
PSF-SDO School Development Outreach melalui program-programnya, telah menjangkau ke lebih dari 85,000 tenaga pengajar, kepala sekolah, pengawas dan pengelola sekolah. Melibatkan diri dalam peningkatan kualitas pendidikan di 723 sekolah dan 40 madrasah, serta membangun lebih dari 8 Pusat Belajar Guru di berbagai lokasi di Indonesia. (ist)