Survei Kegiatan Dunia Usaha Bali Triwulan IV 2024: Kinerja Dunia Usaha Masih Bertumbuh
(Baliekbis.com), Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan bahwa kinerja dunia usaha di Provinsi Bali pada Triwulan IV 2024 tetap positif meskipun mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan dunia usaha sebesar 29,56%, lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 65,08%. Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti cuaca ekstrem dan penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali pada Triwulan IV 2024.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa kinerja SKDU di Provinsi Bali pada Triwulan IV 2024 masih tumbuh meskipun tidak setinggi triwulan sebelumnya. Tingginya curah hujan pada Triwulan IV 2024 diperkirakan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi aktivitas dunia usaha. Beberapa Lapangan Usaha (LU), seperti LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, mengalami penurunan akibat berakhirnya masa panen. Hal ini tercermin dari kapasitas produksi terpakai LU Pertanian pada Triwulan IV 2024 yang mencapai 72,47%, lebih rendah dibandingkan dengan 79,86% pada triwulan sebelumnya.
Penurunan serupa juga terjadi pada LU Akomodasi, Makan, dan Minum (Akmamin). Responden menyatakan bahwa menurunnya aktivitas wisata selama libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru akibat cuaca hujan menjadi salah satu penyebabnya. Penurunan ini terlihat dari data kunjungan wisatawan yang dilaporkan oleh Angkasa Pura. Jumlah kunjungan domestik pada Triwulan IV 2024 mencapai 1,22 juta orang, lebih rendah dibandingkan dengan 1,37 juta orang pada triwulan sebelumnya. Kunjungan wisatawan mancanegara juga menurun, dengan jumlah kunjungan pada Triwulan IV 2024 sebesar 1,75 juta orang, lebih rendah dibandingkan dengan 1,98 juta orang pada triwulan sebelumnya.
Meskipun demikian, responden memperkirakan bahwa kegiatan dunia usaha pada Triwulan I 2025 akan kembali tumbuh positif dengan SBT sebesar 34,55%. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang diperkirakan meningkat seiring dengan dimulainya musim panen komoditas utama, seperti padi. Selain itu, LU Perdagangan juga menunjukkan potensi pertumbuhan kinerja usaha, sejalan dengan adanya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Idul Fitri.
SKDU merupakan survei triwulanan Bank Indonesia yang bertujuan memberikan gambaran mengenai kinerja dunia usaha, indikasi arah perkembangan perekonomian, serta ekspektasi pelaku usaha terhadap inflasi. Survei ini dilakukan terhadap 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Bali dan mewakili 17 kategori lapangan usaha. Perhitungan SBT dilakukan dengan metode saldo bersih tertimbang, yaitu menghitung selisih antara persentase responden yang melaporkan peningkatan dengan yang melaporkan penurunan, dengan memperhitungkan bobot masing-masing lapangan usaha.