Suwandi: Kisruh TI Jangan Diseret Kemana-Mana
(Baliekbis.com), Ketua Umum KONI Bali Ir. Ketut Suwandi menegaskan, krisruh Taekwondo Indonesia (TI) yang berlarut-larut, khususnya terkait skorsing 7 taekwondoin (sebutan atlet TI-red) Denpasar, hendaknya jangan diseret kemana-kemana sehingga bias. Seharusnya, permasalahan itu bisa diselesaikan melalui koridor olahraga, tanpa campur tangan pihak luar. Hal itu dikatakan Suwandi didampingi IGN Oka Darmawan selaku Wakil Ketua I KONI Bali kepada awak media, usai menerima perwakilan Polda Bali di ruang kerjanya, Kamis (20/07/2017).
”Saya sudah tegaskan tadi, KONI tak bisa menekan cabor-cabor anggotanya karena ada hirarki yang membatasinya. KONI punya AD/ART, cabor juga punya. Jadi KONI selaku induknya, hanya sifatnya memediasi, memberi arahan untuk mempercepat sebuah permasalahan di internal cabor berakhir dengan damai,” papar mantan Ketua Umum KONI Badung dua periode ini. Jika pihak yang merasa keberatan dengan skorsing 7 taekwondoin, seharusnya bisa menempuh rambu-rambu olahraga. Misalnya, kalau mentok ditingkat Pengkab/Pengkot, bisa ketingkat Pengprov. Pun jika kembali buntu, bisa dilaporkan ke Pengurus Besar (PB) atau Pengurus Pusat (PP) cabor tersebut. ”Nah, jika keputusan di PP atau PB juga tidak memuaskan, bisa diadukan ke BAORI (Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia). Ini sebenarnya rule yang saya harapkan, jika ada pihak-pihak yang tidak puas,” saran Suwandi.
Bahkan, Suwandi mencontohkan sejumlah cabor anggotanya yang bersengketa. Seperti terjadinya dualisme Pengprov IMI Bali, hingga berujung pada kegiatan dua agenda Musorprov IMI yang berbeda juga. ”Tapi, akhirnya clear di PP. Bahkan saya dengar sekarang, kedua pihak yang sempat bertikai, kini bersatu padu membesarkan IMI Bali,” imbuhnya. Sebenarnya, menurut mantan Kadis Cipta Karya (PU) Badung ini, akar kisruh yang terjadi dengan munculnya dualisme Pengkot TI Denpasar, sebenarnya bisa diselesaikan KONI Denpasar selaku induknya. ”Jika KONI Denpasar tanggap dan cepat menyikapi sedini mungkin, saya kira apa terjadi saat ini tidak berlarut-larut,” kata Suwandi. ”Seperti kami menangani Pengprov IMI, saya tegasnya KONI Bali tidak akan mempertandingkan cabor otomotif di Porprov XIII jika dualisme kepengurusan IMI berlarut-larut. Pun soal bantuan dana pembinaan akan dihentikan untuk sementara, sampai terbentuknya Pengprov IMI Bali yang sah. Syukurlah akhirnya clear, sehingga cabor balapmotor bisa dipertandingkan di Porprov nanti,” pungkasnya. Oka Darmawan menambahkan, saat kasus dualisme Pengprov IMI Bali belum lama ini, akhirnya bisa diselesaikan karena peran PP IMI yang cepat tanggap dengan masalah itu. “Sekali lagi kami tegaskan KONI Bali tidak akan ikut campur tangan soal masalah intern cabor,” tandasnya. (ibg)