Tak Kalah Keren dengan GoJek, Ini Fitur-Fitur Keren SuperApps ProDenpasar+, Layanan Publik Satu Genggaman
(Baliekbis.com), SuperApps ProDenpasar+ menjadi platform mobile yang menghadrikan solusi informasi, aspirasi dan keluhan warga Kota Denpasar dalam satu genggaman yang mengusung karakateristik dan keunggulan simple, cepat dan akurat.
ProDenpasar+ yang merupakan singkatan dari Pelayanan Rakyat Online Kota Denpasar adalah perangkat lunak sistem pelayanan aspirasi, keluhan dan Informasi warga secara real time.
Lewat aplikasi yang dikembangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Denpasar melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik. Pengguna dapat mengakses layanan publik di Kota Denpasar, melaporkan keluhan dari mana saja dan kapan saja menggunakan Smartphone berbasis Android dan IOS.
“Kami ingin menjadikan aplikasi ProDenpasar+ sebagai SuperAppsnya pemerintah Kota Denpasar. Layaknya SuperApps GoJek yang menyediakan layanan dalam satu aplikasi dan satu genggaman,” kata Kepala Seksi Pengembangan Aplikasi Bidang Pengelolaan Smart City Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Denpasar Dewa Ngakan Ketut Rama Sanjaya Kamis (7/11/2019).
Rama mengatakan, PRO Denpasar awalnya dibangun pada 2013. “Itu ‘P’ dalam PRO Denpasar awalnya bukanlah ‘pelayanan’, tapi ‘pengaduan.’ Jadi dibangun pertama kali adalah untuk menangani pengaduan di Kota Denpasar,” katanya,
Diceritakan olehnya, PRO Denpasar bertranformasi dari pengaduan ke pelayanan karena melihat situasi yang ada. Sebelum tahun 2013, sebenarnya Kota Denpasar sudah mempunyai media bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, namun keberadaan media tersebut dianggap belum bisa dua arah.
Media itu yakni berupa website di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Denpasar. Pada saat masyarakat mengadu melalui website tersebut, tidak langsung bisa diketahui oleh OPD bersangkutan.
Hal itu disebabkan karena ketika OPD yang bersangkutan tidak sedang mengakses website, maka belum diketahui adanya laporan. Oleh karena itu, ketika OPD yang bersangkutan membuka website, baru aduan tersebut bisa ditindaklajuti.
Menyikapi hal itu akhirnya dibuatkanlah website khusus yang menangani pengaduan serta memiliki sistem dua arah. Website ini kemudian dikembangkan menjadi mobile application pada 2015.
Salah satu alasan dikembangkannya mobile application karena ketika masyarakat mengadu melalui website, aduan tersebut tidak langsung menuju ke OPD terkait.
“Jadi kelemahan website itu, pada saat aduan sampai di OPD, OPD itu ngeprint lagi. Jadi semi online dia. Setelah di print baru didistribusikan ke bidang-bidang,” tutur Rama.
Dengan model kerja seperti itu, kemungkinan di bidang-bidang ada yang tidak menindaklanjuti laporan dari masyarakat sehingga operator di masing-masing OPD tidak langsung bisa mengimputkan tindaklajutnya ke website.
Akhirnya disediakanlah versi mobilenya pada tahun 2015, dimana usernya tidak hanya OPD, tetapi langsung pada pejabat-pejabat di OPD tersebut. Selanjutnya mobile application PRO Denpasar ditambahkan dengan berbagai fitur-fitur selain pengaduan, seperti live CCTV yang menggandeng Dinas Perhubungan serta lowongan pekerjaan yang mengajak Dinas Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kota Denpasar.
Dengan berbagai fitur yang ada, maka berubahlah mobile application PRO Denpasar menjadi pelayananan dan tidak hanya menjadi pengaduan. “Jadi mereka sudah punya sistem cuma kita istilahnya menjadi integraternya. Jadi media menyampaikan ke masyarakatnya,” jelasnya.
Rama mengatakan, bahwa saat tahun 2015 itu, PRO Denpasar diharapkan menjadi super apps-nya Kota Denpasar. OPD di Kota Denpasar dipersilakan untuk membangun aplikasi, namun yang dipakai ujung tombak ke publik adalah PRO Denpasar.
Sampai saat ini, fitur-fitur di mobile application PRO Denpasar selalu diperbaharui dan dengan tampilan yang lebih user friendly atau dapat diterima oleh kaum milenilal. Misalnya aplikasi pelayanan ini di dalamnya juga ditambahkan fitur berupa city tour. Dengan adanya fitur ini, aplikasi PRO Denpasar tidak hanya digunakan oleh warga Denpasar sendiri, melainkan juga wisatawan, baik itu lokal, nasional dan mancanegara.
Selain menghadirkan berbagai fitur terbaru, Diskominfo juga menggadeng berbagai pihak dalam pengembangan aplikasi PRO Denpasar.
Tak hanya menggandeng instansi di Pemkot Denpasar, pihaknya juga mengajak berbagai instansi vertikal seperti Kejaksaan dan Telkom. Selain itu, beberapa instansi vertikal lain yang juga rencananya diajak dalam pengembangan PRO Denpasar yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan berbagai instansi lainnya yang sudah tergabung di Mall Pelayanan Publik Kota Denpasar.
Aplikasi PRO Denpasar juga turut membantu promosi bagi aplikasi lainnya. Beberapa aplikasi itu seperti “Bayar Online” yang dimiliki oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan aplikasi “Sidarling” yang dibangun oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar. (*)