Tama Tenaya: Kisruh PPDB karena Sekolah Negeri Dianggap Lebih Bergengsi
(Baliekbis.com),Kisruh proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMAN/SMKN sebagai akibat tidak meratanya kualitas pendidikan dan adanya anggapan orangtua kalau masuk sekolah negeri lebih bergengsi.
“Kacaunya sistem PPDB lewat jalur zonasi yang mengharuskan orangtua siswa menggunakan jalan alternatif lain lewat domisili bagi yang kesulitan menjangkau sekolah karena tinggal sangat jauh,” ujar Ketua Komisi I DPRD Bali I Ketut Tama Tenaya, SS, M.Si, Jumat (5/7/2019).
Dikatakan, dengan adanya wacana sekolah gratis inilah yang membuat orangtua siswa berlomba-lomba cari sekolah negeri.
“Mestinya, pemerintah yang menaungi dunia pendidikan bisa duduk bersama untuk kembali mengkaji sistem zonasi ini. Jangan sampai momen PPBD terus saja ribut,” terangnya.
Tama Tanaya berharap ke depan pemerintah bisa mensubsudi sekolah swasta agar bisa meningkatkan kualitasnya. Jadi siswa tak harus berebut ke sekolah negeri. “Sekarang ini kesanya sekolah negeri menjadi sekolah favorit atau unggulan dengan biaya gratis,” tambah Tama.
Ia juga menduga ributnya soal PPDB, karena pengawasan sistem PPDB di sekolah negeri yang belum trasparan. Apalagi jalur zonasi yang diprioritaskan penuh ini tidak memandang status, golongan atau pintarnya siswa. “Lain halnya dengan sistem NEM dan prestasi. Pada jalur zonasi ini kesannya siapa cepat dia dapat,” ucapnya.
“Bagaimana depresinya siswa dengan nilai NEM tinggi tidak dapat sekolah negeri. Kebijakan seperti inilah yang mesti kembali di evaluasi agar nilai NEM juga diprioritaskan, bukan sebaliknya hanya memprioritaskan jalur zonasi semata,” imbuhnya.(sus)