Target Juara Umum Porprov 2019, KONI Denpasar Mantapkan 36 Cabor
(Baliekbis.com), KONI Denpasar menyamakan persepsi 36 cabor yang ada termasuk 3 di antaranya cabor baru agar program yang disusun bisa nyambung antara visi dan misi KONI dengan cabor serta menentukan fokus pembinaan dan pelatihan pada tahun 2019 mendatang.
Hal itu dilakukan serangkaian menyambut ajang multievent Porprov XIV Tahun 2019 mendatang di Tabanan. “Untuk itu KONI Denpasar telah menyiapkan berbagai program guna mewujudkan ambisinya meraih juara umum pada ajang tahunan tersebut. Salah satunya adalah menggelar Rapat Kerja (Raker) KONI Denpasar Tahun 2018,” ujar Ketua KONI Denpasar I.B. Toni Astawa didampingi Humas Dewa Gede Rai saat ditemui di sela-sela raker di Hotel Mars City, Denpasar, Sabtu (24/11).
Pada raker tahun ini juga diisi dengan pengukuhan tiga cabor baru yang bergabung di bawah naungan KONI Denpasar yakni Yongmodo, Pexy dan POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) Kota Denpasar.
Raker ini juga untuk menyatukan kekuatan para cabor (cabang olahraga) di bawah KONI Denpasar untuk siap memenangkan Porprov di Tabanan sebagai juara umum.
“Kami undang semua cabor yakni 36 cabang olahraga termasuk tiga cabor baru untuk menyamakan persepsi sehingga program yang disusun nanti bisa nyambung antara visi dan misi KONI dengan cabor serta menentukan fokus pembinaan dan pelatihan pada tahun 2019 mendatang,” tambah Toni Astawa.
Dalam menghadapi Porprov mendatang KONI Denpasar menurut Toni Astawa tetap mengandalkan kekuatan sendiri dalam artian atlet yang diterjunkan nanti betul-betul murni merupakan binaan dari cabor, tidak ada atlet impor.
“Tidak ada istilah mengimpor atlet dari luar Denpasar apalagi dari luar Bali hanya untuk meraih juara. Namun jika ada atlet dari daerah lain yang ingin bergabung ke Denpasar dengan alasan tertentu, KONI Denpasar tetap welcome,” ujar Toni Astawa.
Namun tetap harus mengikuti prosedur mutasi atlet. KONI Denpasar tidak ingin lagi ada ribut-ribut dan ada masalah rebutan atlet yang berujung saling gugat. Hal itu sangat tidak baik dalam dunia olahraga yang mengedepankan sportivitas,” beber Toni Astawa.
Pihaknya juga mengajak para pengurus cabor agar menyusun program kerja dan kegiatan yang fokus dan mengarah pada peningkatan prestasi atlet serta pembinaan usia dini. Sehingga regenerasi tetap bisa berjalan.
(wbp)