Tekan Kasus DBD, Denpasar Laksanakan Fogging Serentak
(Baliekbis.com), Kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga penghujung Tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pada bulan September tahun 2017 terjadi 885 kasus sedangkan pada bulan yang sama tahun 2017 terjadi 2.130 kasus terjadi di Kota Denpasar. Penurunan ini terjadi karena adanya berbagai langkah antisipasi yang telah dilakukan mulai dari pemberantasan sarang nyamun (PSN), penebaran bubuk larvasida sampai pada pembentukan jumantik mandiri. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini saat ditemui di Denpasar, Selasa (5/12). Menurut Sri Armini meski terjadi penurunan kasus Pemerintah Kota Denpasar tetap melaksanakan fogging serentak disetiap desa/kelurahan yang ada. Hal ini mengingat pada bulan-bulan Nopember dan Desember merupakan musim penghujan, akan menyebabkan banyaknya genangan air seperti pada kontainer, selokan, wadah-wadah plastik ataupun kaleng bekas, hingga kulit buah-buahan.
Ini tentunya menjadi tempat yang sangat potensial bagi nyamuk Aedes aegypti untuk bersarang dan berkembang biak yang berakibat pada meningkatnya penularan penyakit DBD sehingga sering kali menimbukan kejadian luar biasa (KLB). Untuk mewaspadai dan mengantisipasi serangan penyakit DBD, Sri Armini mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di dalam maupun di luar rumah. Salah satu bentuk kegiatan yang paling efektif dan efisien untuk tujuan tersebut adalah PSN. “Kami selalu mensosialisasikan kepada masyarakat untuk terus menjaga kebersihan terutama melaksanakan PSN Plus,” ujar Sri Armini. Memutus mata rantai penularan dan memaksimalkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD, menurut Sri Armini kasusnya diprediksi akan meningkat tajam seiring dengan turunnya musim penghujan di mana puncak kasusnya diprediksi terjadi pada bulan April-Mei 2018. Sehingga melaksnakan Gerakan PSN sebelum Musim Penularan dengan cara 3 M Plus (G 3M SMP) dan Larvasidasi Massal pada tempat air yang sulit dibersihkan sejak awal bulan September. Untuk melakukan kegitan tersebut melibatkan 474 Jumantik dan Koordinator Jumantik serta 44.242 Jumantik Mandiri (Self Jumantik) yang telah terbentuk melalui program ”GEMA PETIK” (Gerakan mandiri Pemantau Jentik) dan anggota masyarakat lainnya.
Selain itu untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan masyarakat Pemerintah Kota Denpasar telah meluncurkan Damakesmas (Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat).Damakesmas dikoordinir Dinas Penanggulangan Bencana Daerah dan bekerjasama dengan seluruh puskesmas yang ada di Kota Denpasar. Damakesmas ini akan menjangkau pelayanan kesehatan pada masyarakat sampai ke pelosok-pelosok terutama masyarakat kurang mampu. Petugas kesehatan akan dilengkapi dengan kendaraan sepeda motor dan mobil kecil sehingga petugas kesehatan bisa langsung datang ke rumah-rumah. “Untuk mempermudah pelayanan kesehatan masyarakat dapat menelpon 112 atau 223333 dimana petugas kesehatan akan langsung datang ke tempat masyarakat yang membutuhkan dengan peluncuran program Damakesmas dan kami harap semakin mempermudah pelayanan kesehatan pada masyarakat,” ujar Sri Armini. (Eka)