Tekan Pengangguran, Adi Susanto: Jangan Persulit Calon TKI Pelaut
(Baliekbis.com), Praktisi ketenagakerjaan yang juga Ketua DPW PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Bali I Nengah Yasa Adi Susanto S.H.,M.H.,CHT., menyayangkan ketika semakin banyak generasi muda ingin bekerja ke luar negeri baik di kapal pesiar maupun di darat hotel atau restoran, mekanisme malah masih berbelit-belit. Terkesan juga pemerintah mempersulit pengurusan administrasi keberangkatan mereka.
“Jangan mereka dipersulit. Sebab mereka adalah pahlawan devisa dan memberikan multiflier effect bagi pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata Adi Susanto saat dihubungi Selasa (21/8/2018). Misalnya saja pernah ada kebijakan calon TKI pelaut kapal pesiar diwajibkan mengurus KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri). Padahal kartu ini tidak diperlukan oleh pelaut. Untungnya kebijakan itu sudah dihapuskan bagi pelaut
“KTKLN tidak perlu. Kalau alasanya pendataan kasi saja kartu kuning,” kata Adi Susanto yang juga pendiri LPK Monarch Bali itu. Pengurusan dokumen lainnya juga masih sulit dan membutuhkan waktu panjang. “Kalau pelaut mau mengurus paspor dan buku pelaut itu ribet
Tapi kalau pakai calo lancar. Namun biayanya bisa tiga kali lipat,” terangnya.
Ia menyayangkan berbagai kondisi tersebut. Sebab para TKI pelaut ini merupakan pahlawan devisa negara. Namun perlindungan hukum terhadap mereka masih sangat lemah. “Kami mendorong Pemerintah Provinsi Bali agar memberikan kemudahan bagi calon tenaga kerja pelaut ini. Sebab ketika mereka bekerja ke luar negeri ini bisa menekan pengganguran,” kata pria yang juga Direktur LSP LPK Monarch Bali itu.
Seperti diketahui, pengangguran masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah. Di tahun 2017 berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Bali, jumlah pengangguran di Pulau Dewata masih mencapai 36.143orang. Menurutnya pemerintah tidak bisa sepenuhnya menyediakan lapangan kerja di dalam negeri, termasuk di bidang pariwisata sekalipun. Di sisi lain di Bali ada puluhan ribu lulusan sekolah pariwisata tiap tahun. “Dari lulusan itu tidak semua bisa diterima bekerja di hotel. Maka harus ada keberanian para generasi muda ini untuk bekerja ke luar negeri. Salah satunya menjadi TKI kapal pesiar,” pungkas pria yang maju sebagai bakal caleg DPR RI dapil Bali dari PSI itu. (wbp)