Telkomsel Kampanye #InternetBAIK 2017
(Baliekbis.com), Telkomsel resmi memulai kampanye #InternetBAIK 2017 di wilayah Bali dan sekitarnya, khususnya di Kota Denpasar dan Kabupaten Klungkung, Selasa (19/9). Kampanye kali ini langsung dibuka oleh Kadiknas Kota Denpasar I Wayan Gunawan bersama GM Sales Telkomsel Regional Bali Nusra Anandoz Bangsawan di Hotel Neo Denpasar.
Kampanye #internetBAIK yang merupakan bagian dari Program CSR Telkomsel di tahun 2017 ini, khusus diarahkan pada seruan penggunaan Internet secara Bertanggung Jawab, Aman, Inspiratif dan Kreatif (BAIK), yang akan menyasar setidaknya 650 orang penerima manfaat, meliputi guru, orang tua murid dan anak-anak di setiap kota yang dipilih dalam bentuk seminar, workshop “Cara Keren Edukasi Siswa dan Anak”, Jurnalisme Warganet dan Pembuatan Video Singkat untuk mendorong banyak komunitas memproduksi konten positif dan inspiratif. #InternetBAIK merupakan bentuk kontribusi dan kampanye Telkomsel dalam menciptakan ekosistem digital yang positif di Indonesia dan melibatkan berbagai stakeholders (pemangku kepentingan) dalam pelaksanaannya. Di tahun 2016, program ini telah melibatkan sebanyak 2.800 guru dan orang tua murid, 54 sekolah, 900 murid, dan 550 duta #InternetBAIK yang akan membantu proses edukasi ke masyarakat.
GM Sales Telkomsel Regional Bali Nusra, Anandoz Bangsawan mengungkapkan pihaknya melihat ekosistem digital di Indonesia perlu dibangun beriringan dengan semangat yang positif, sehingga dapat menghasilkan berbagai hal yang produktif bagi masyarakat. “Untuk itu kami mengajak berbagai elemen masyarakat untuk berperan aktif membangun kesadaran penggunaan Internet yang positif, ”jelasnya.
Andoz menambahkan #InternetBAIK yang pertama kali diselenggarakan tahun lalu, merupakan salah satu wujud tanggung jawab sosial Telkomsel sebagai penyedia layanan seluler terdepan di Indonesia. Respon yang didapat dari program ini pun sangat baik, dan hal ini kembali meyakinkan Telkomsel untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia perihal penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat memberikan nilai tambah. Tahun ini, #InternetBAIK menghadirkan konsep baru terkait pendidikan cyber wellness yang disebut Pendidikan Kewarganegaraan Digital Indonesia yang diharapkan bisa membantu para guru dan orang tua dalam membimbing dan mendampingi anak-anak dan generasi muda agar dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi secara baik dan tidak melupakan nilai-nilai kepribadian bangsa. Di samping itu program ini juga diharapkan mampu mengajak lebih banyak pihak untuk waspada sejak awal terhadap hal-hal negatif di ranah digital seperti cyberbullying, berita hoax, pornografi dan cybercrime.
Penggunaan Internet yang bertanggung jawab artinya memanfatkan Internet secara tepat sesuai dengan norma dan etika. Aman berarti pengguna internet terlindungi dari segala potensi kejahatan dan dampak buruk dari Internet. Inspiratif artinya mendorong pemanfaatan Internet untuk hal-hal yang positif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pengguna dan orang di sekitarnya. Sementara kreatif berarti menciptakan ekosistem digital yang produktif sebagai wadah pengembangan daya cipta dan kreasi yang bermanfaat secara luas bagi masyarakat. #InternetBAIK sebagai sebuah kampanye cyberwellness meliputi rangkaian aktivitas sosialisasi dan workshop yang ditujukan bagi segmen anak-anak (murid Sekolah Dasar kelas 4-6) dan remaja (murid Sekolah Menengah Pertama) sebagai entry level pengguna Internet, serta para orangtua dan guru yang berperan sebagai pengawas dan pendamping, sehingga pemahaman mengenai pemanfaatan Internet secara BAIK diharapkan dapat terwujud secara komprehensif. “Kami membuka kolaborasi dengan berbagai komunitas dan pemangku kepentingan terkait, sehingga kampanye ini bisa berkembang menjadi sebuah gerakan sosial yang meningkatkan awareness masyarakat luas mengenai pentingnya penggunaan Internet yang BAIK,” jelas Andoz.
Di tahun kedua penyelenggaraannya, Telkomsel kembali melibatkan Yayasan Kita dan Buah Hati yang sejak 1998 telah fokus dalam kegiatan konsultasi, pendampingan, pelatihan dan advokasi seputar isu keluarga dan pengasuhan anak; ICT Watch sebagai organisasi penggagas awal gerakan digital literasi “Internet Sehat” sejak 2002; dan Kakatu, sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk memproteksi dunia digital anak agar terhindar dari kecanduan gawai, permainan online dan konten negatif lain yang ada di dalamnya. (ist)