Terapi Bokashi Pak Oles Go Internasional
(Baliekbis.com), Badan terasa segar, relaks dan berenergi setelah dipijat menggunakan Minyak Oles Bokashi oleh terapis pijat yang terampil dan berpengalaman. Setelah massage, konsumen memakai baju khusus dan dikubur dalam gundukan rempah yang hangat sekitar 15 menit. Tubuh konsumen mengeluarkan keringat yang membasahi baju khusus yang dikenakan itu.
Setelah merasa cukup, konsumen istirahat sejenak di kursi santai sambil menikmati hangatnya teh herbal jahe, yang membuat keringat bercucuran lebih deras dari dalam tubuh. Beberapa saat kemudian suhu tubuh mengalami pendinginan, konsumen dipersilah mandi untuk membersihkan diri dengan air panas maupun air dingin.
“Proses pijat dan terapi berlangsung selama satu sampai dua jam itu mampu mengembalikan kesegaran, semangat dan nuansa baru setelah bekerja keras dari rutinitas satu hingga dua minggu,” tutur salah seorang konsumen yang menjadi pelanggan tetap Klinik Pijat Usadha Pak Oles, Hayano Masahiro (55), warga Jepang yang sudah lama di Bali.
Pria asal negara ‘matahari terbit’ yang beristrikan seorang wanita Bali itu mengaku sudah menjadi pelanggan tetap dan merasa jatuh cinta terhadap pelayanan jasa Klinik Pijat Usadha Pak Oles selama puluhan tahun tinggal di Pulau Dewata untuk mengelola sebuah biro perjalanan wisata. “Setiap dua minggu atau seminggu sekali saya pasti menikmati jasa pijat bokashi terapi,” ujarnya.
Ia merupakan salah satu dari ribuan konsumen wisatawan mancanegara, nusantara dan masyarakat lokal setiap bulannya menikmati terapi bokashi ramuan rempah-rempah dari herbal bahan baku produksi Minyak Oles Bokashi yang bahannya antara lain cengkeh, lada, pala, jahe dan lengkuas. Tiap bahan baku itu mempunyai khasiat dalam menjaga dan memelihara kesehatan tubuh yang prima, sehingga Klinik Pijat Usadha Pak Oles yang berlokasi di tempat strategis antara kawasan wisata Sanur dan Nusa Dua itu tidak pernah sepi dari kunjungan konsumen, khususnya wisatawan yang sedang menikmati liburan di Pulau Dewata.
Masahiro yang perusahaannya khusus menangani kunjungan wisatawan Jepang berliburan ke Bali menjelaskan, tamunya juga senantiasa minta diantar untuk menikmati sentuhan terapi Klinik Pijat Usadha Pak Oles. Demikian pula wisatawan nusantara juga senantiasa menikmati sentuhan dan aroma unik yang lain dari panti pijat maupun spa yang menjamur di daerah tujuan wisata ini.
Manager Operasi Klinik Pijat Usada Pak Oles, Nyoman Karta, layanan pijat dan terapi bokashi dirintis sejak tahun 1999 atau 20 tahun yang silam, kini keberadaannya sudah go internasional, karena hampir setiap saat ada saja wisatawan mancanegara yang menikmati jasa klinik tersebut. Pihaknya pekerjakan 29 tenaga terampil dalam bidang pijat dan terapi setiap hari beroperasi selama 13 jam mulai pukul 09.00-22.00 waktu setempat. Awal usaha tersebut dirintis pelanggan bisa dihitungkan jari, namun kini terus bertambah dengan jumlah yang menggembirakan, seiring perkembangan pariwisata Bali.
“Layanan jasa pijat terapi bokashi itu juga pernah dilakukan di Perkampungan Seniman Ubud, Kabupaten Gianyar bekerja sama dengan sebuah hotel berbintang di kawasan wisata itu selama dua tahun. Namun pelayan itu tidak berkesinambungan karena berakhirnya kontrak kerja sama dengan hotel yang menyediakan fasilitas dan sarana pendukung untuk Klinik Pijat Usadha Pak Oles, meski sebenarnya wisatawan dalam dan luar negeri yang berliburan ke daerah itu mulai tertarik untuk menikmatinya,” tutur Karta. (ist)