Terapkan E-learning, Pemprov Dengarkan Paparan Penyedia Aplikasi
(Baliekbis.com), Dalam rangka penerapan e-learning di dunia pendidikan, Pemerintah Provinsi Bali menjajaki kemungkinan untuk bekerjasama dengan salah satu penyedia layanan e-learning terkemuka, Quipper. Hal ini terungkap dalam acara paparan Quipper Indonesia dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika beserta jajaran instansi di bidang pendidikan lingkup Provinsi Bali di Kantor Gubernur Bali, Senin (4/12). Gubernur Made Mangku Pastika mengatakan dunia pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman. “Teknologi telah membuat kita memasuki era baru yang ditandai dengan enam D, yaitu digitalisasi, deception, disruption dan seterusnya hingga demokratisasi,” ujarnya. Oleh karena itu menurutnya dunia pendidikan harus menyesuaikan diri dengan perkembangan ini. Menurutnya dalam rangka peningkatan kualitas SDM, pemerintah harus mengikuti perkembangan teknologi ini. Selain sesuai dengan kebutuhan generasi mendatang, penerapan e-learning diharapkan dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif.
Government Relation Officer Quipper Indonesia, Cinta Adinda Oetomo mengatakan Quipper adalah penyedia jasa e-learning yang didirikan di London sejak bulan Desember 2010 dengan 10 juta lebih pengguna di seluruh dunia termasuk Indonesia. Layanan berbasis aplikasi ini memungkinkan guru dengan murid berinteraksi secara online. Dengan memiliki akun, guru bisa membuat soal dan memberi tugas kepada siswa secara online. Ini memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran, ujarnya. Cinta menambahkan Quipper sudah digunakan di beberapa sekolah di Indonesia. Adapun sampai saat ini, ada 1.678 topik pembelajaran tingkat SMP dan 3.987 topik tingkat SMA tersedia di Quipper. Hasil penelitian, penggunaan aplikasi online secara penuh meningkatkan nilai dan tingkat kehadiran siswa, katanya. Manager Government Relation Quipper Indonesia Audy Mario Laksmana mengatakan penerapan e-learning menjadi solusi untuk pemanfaatan gadget dengan cara yang positif. “Banyak orang tua takut siswa menggunakan gadget untuk hal negatif. Padahal mereka justru mencari cara mengakses internet meski dilarang. Ini (e-learning) memberi mereka tempat penyaluran rasa ingin tahu tersebut sehingga penggunaan gadget menjadi positif,” ujarnya. Tampak hadir dalam pemaparan ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA Kusumawardhani, Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali Nyoman Sujaya, Kepala BPSDM Provinsi Bali Dr. Ida Bagus Sedhawa, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Boy Jayawibawa dan jajaran pejabat di bidang pendidikan. (sus)