Terkendala Awig-awig, Ketua BKS LPD Bali: 40 Desa Adat Belum Memiliki LPD
(Baliekbis.com),Pertumbuhan LPD (Lembaga Perkreditan Desa) di desa adat di Bali sangat pesat baik dari sisi jumlah lembaga maupun anggota.
“Bahkan aset LPD saat ini mencapai Rp23,4 triliun dari 1.435 LPD yang ada,” ujar Ketua BKS (Badan Kerja Sama) LPD Provinsi Bali periode 2017 – 2022 Drs. I Nyoman Cendikiawan,S.H.,M.Si. di sela-sela Seminar Sinergi Bank BPD Bali dengan LPD Dalam Membangun Perekonomian Daerah Untuk Mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Menuju Bali Era Baru yang dirangkai dengan peluncuran aplikasi e-link LPD-BPD Bali di Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar, Senin (11/11/2019).
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Bali Wayan Koster, Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, SH.,MH serta jajaran BPD dan LPD se Bali. Dikatakan Cendikiawan
desa adat yang belum mendirikan LPD sebagian karena belum memiliki awig-awig juga akibat adanya pemekaran desa adat.
Di sisi lain, diakui ada LPD yang kurang bagus perkembangannya. Untuk itu pihaknya akan membantu mengaktifkannya dengan suntikan dana. “Kita ada dana perlindungan yang bisa digunakan hingga Rp50 juta,” tambah Cendikiawan.
Ketua LPD Talepud Tegallalang ini juga mengatakan saat ini BKS tengah merancang pembangunan gedung. Gedung BKS ini sekaligus sebagai hadiah HUT ke-35. Ditanya soal ada rencana pergantian nama LPD, Cedikiawan dengan tegas mengatakan nama lembaga keuangan desa adat itu tetap seperti semula. “LPD tetap LPD, tak ada perubahan nama maupun kepanjangannya,” tegasnya. Sebelumnya sempat ada wacana mengganti nama LPD (Lembaga Perkreditan Desa) menjadi LPD (Labda Pacingkreman Desa).
Cendikiawan menambahkan dengan total aset Rp 23,4 triliun merupakan bukti nyata krama Bali utamanya krama adat sangat antusias dengan keberadaan LPD. Ia menambahkan, di bidang IT utamanya menghadapi persaingan 4.0 dewasa ini, LPD juga telah melakukan terobosan dengan standarisasi program komputer dilengkapi dengan layanan seperti LPD Mobile, PPOB dan lainnya yang tujuannya memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah.
“Sudah ada 600-an LPD dengan standarisasi program komputer. Dan peluncuran e-link LPD ini sangat kami apresiasi dan tentu sangat bermanfaat demi pelayanan kepada nasabah lebih maksimal,” terangnya.
Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi inovasi yang dihadirkan BPD Bali dan LPD berupa layanan jasa keuangan online e-link LPD yang bisa diakses melalui aplikasi di ponsel pintar. “Aplikasi e-link ini sebagai hal yang positif karena ternyata LPD juga bisa mengikuti perkembangan manajemen organisasi secara modern dengan menerapkan teknologi informasi, yakni dalam bentuk e-link LPD. Ini sesuatu yang sangat bagus dan saya mengapresiasi langkah yang dilakukan BPD bersama LPD ini,” ujar Koster.
Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, SH.,MH mengatakan peluncuran e-link LPD Bali ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-34 LPD. Ia menambahkan, walaupun BPD tidak lagi menjadi pembina dan pengawas, namun sinergi antara BPD dengan LPD sangat kuat. “Hal ini diwujudkan dengan penempatan dana LPD yang ada di BPD Bali sampai dengan posisi Oktober hampir mendekati Rp 4 triliun,” sebutnya. (bas)